Boyolali (benuanews.com) — Bertempat di Puskesmas Wonosegoro Bati Komsos Koramil 17/Wonosegoro Kodim 0724/Boyolali Serma Mustakim bersama Bhabinkamtibmas Polsek Wonosegoro Iptu Anton melaksanakan monitoring kegiatan pemberian vaksinasi Sinovac kepada anggota PNS Kecamatan dan PNS Dikdas (Pendidikan Dasar). Kamis (25/01).
Kehadiran TNI-Polri dalam penyuntikan vaksin Sinovac tersebut adalah memberikan pengamanan kegiatan pemberian vaksin untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama proses pemberian vaksin, kepada PNS yang akan divaksin tersebut.
Saat ditemui Bati Komsos Koramil 17/Wonosegoro Kodim 0724/Boyolali Serma Mustakim, mengatakan vaksinasi dilakukan sebanyak dua kali secara bertahap dalam waktu 14 hari. Proses pemberian vaksin pun tidak sama dengan vaksin lain, karena harus melalui empat tahapan.
“Setiap orang yang akan divaksin istilahnya harus melalui empat pos. Mereka akan diperiksa dan skrining sebelum disuntik,” terangnya.
Tahapan pertama, orang yang akan di vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi ‘Peduli Lindungi’. Kemudian ke pos dua untuk skrining dan anamnase. Di pos ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid).
“Pos dua ini akan diberikan pertanyaan sebanyak 16 item termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu saja item yang tidak sesuai syarat, maka dia tidak boleh menerima vaksin,” ungkap Adhi.
Jika lolos di pos dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat. Observasi ini untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau KIPI (Kejadin Ikutan Pasca Imunisasi).
“Selama masa observasi ini, akan dipantau gejala klinis yang muncul pasca pemberian vaksin. Jika timbul efek samping dari vaksin berupa gejala klinis akan dimasukkan ke kamar KIPI,” sambungnya.
Serma Mustakim juga menegaskan, efek samping yang muncul atau KIPI tidak membahayakan. Biasanya gejala yang muncul adalah faktor alergi seperti vaksin vaksin lain.
Karena harus melalui empat prosedur, pelaksanaan vaksin ini akan memakan waktu 45 sampai 50 menit tiap orang. Sehingga nanti diperkirkan dalam sehari tiap puskesmas hanya bisa menyuntik 10 sampai 15 orang. (Agus Kemplu)