KLATEN (Benuanews.com) - Kaliworo di Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Klaten, lereng Gunung Merapi bagian selatan dibanjiri lahar dingin sejak Senin (25/1/2021) malam.
Pada pagi hari para penambang pasir bekerja hingga sekitar pukul 11.00 WIB. Tiba-tiba banjir lahar dingin muntahan dari Gunung Merapi turun mengaliri Kaliworo. Berdasarkan pantauan Benuanews, hinga Selasa (26/1/2021) tidak ditemukan korban jiwa, hanya sepeda motor milik pekerja tambang mengalami rusak berat. Ngatiman, warga Sidorejo mengatakan bahwa hujan deras sejak pukul 14.00 WIB mengakibatkan banjir lahar dingin.
“Itu terjadi mulai pukul 17.00 WIB sudah banjir lahar dingin”, katanya.
“Untungnya sudah berkurang tenaga penggali pasir sejak siang. Tidak ada korban, hanya beberapa sepeda motor yang belum sempat dipindahkan dari lokasi terseret banjir”, lanjutnya. Sutardi, warga Desa Baleranate menyatakan bahwa banjir lahar dingin disebabkan hujan deras di puncak Gunung Merapi. “Banjir lahar dingin kali ini sangat deras”, katanya.
Diceritakan bahwa para pekerja tambang pasir di Kaliworo sudah dilarang sejak status Gunung Merapi berbahaya. “Penambang sudah dilarang tetapi ya masih ada pekerja yang melakukan aktivitas hingga kini, mungkin karena kebutuhan ekonomi”, pungkasnya.
Nur Cahyono Sekretaris BPBD Klaten selalu menghimbau warga masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaanya karena cuaca sangat ekstrim. “Kami berharap warga selalu waspada kemungkinan bisa terjadi longsor dari tebing”, katanya.
Kami ndak bisa kerja karena kemarin sore hingga malam banjir lahar dingin. Sekarang banyak tenaga kerja penambang yang tidak bisa beraktivitas”, kata Yuni salah seorang yang biasanya menjadi pekerja musiman di Kaliworo menjadi buruh gendong batu pasir.
“Ya bagaimana lagi kami harus kerja untuk menghidupi keluarga. Para buruh tambang pasir bingung kalau ndak bisa kerja, biasanya ya kerjanya sehari-hatri hanya buruh tambang pasir”, keluh Yuni.
(Kontributor: barry)
