Pelatihan Bela Negara Bagi Generasi Muda Bisa Membentuk Kepribadian Disiplin dan Berkarakter

IMG-20201020-WA0010.jpg

PADANG PANJANG -(benuanews.com)- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan bela negara merupakan wujud tanggungjawab bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengingat masalah bela negara bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja tetapi semua komponen bangsa lainnya, terutama generasi muda sebagai penerus cita-cita pejuang bangsa.

Hal ini disampaikannya, saat membuka acara Pelatihan Bela Negara Bagi Generasi Muda Kabupaten Kota se Sumatera Barat di Mifan Auditorium Padang Panjang, Senin (19/10/2020) dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Kemenko PMK RI Nyoman Shuida, Wakil Walikota Padang Panjang, Asrul, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Nazwir dan generasi muda yang mengikuti Bela Negara.

Pelatihan Bela Negara adalah untuk membina dan membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang memiliki kepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil, serta cerdas.

“Disamping itu, kegiatan tersebut juga untuk mewujudkan generasi muda yang mempunyai sikap mental dan berkarakter, memiliki rasa cinta tanah air, serta mempererat ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, dan memiliki kesadaran bela negara,” sambut Irwan Prayiyno.

Program bela negara Generasi Muda, menurut Irwan Prayitno, merupakan upaya memperkuat jati diri sebagai anak bangsa di tengah derasnya arus informasi yang begitu cepat dan tanpa saringan masuk ke Indonesia.

Generasi muda harus berbuat lebih banyak dan lebih bersemangat untuk kemajuan bangsa, sehingga identitas diri sebagai generasi muda bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

“Generasi muda yang potensial merupakan tumpuan harapan, jaminan masa depan ada di tangan generasi muda. Rusak generasi muda maka rusak juga bangsa ini. Pemudanya kuat, maka negara ini kuat juga,” ujar gubernur dengan semangatnya.

Maka dari itu bela negara sangat tepat yang menjadi prioritas untuk pemuda. Untuk memiliki Nasionalisme, kebangsaan dan rasa jiwa memiliki bela negara melalui pelatihan.

“Saya berharap dengan pelatihan tiga hari ini, peserta dapat menjalani dengan kesungguhan, akan terbentuk jiwa nasionalisme, jiwa bela negara terhadap NKRI yang tangguh dan kuat menghadapi persoalan global saat ini,” tukasnya.

“Selamat mengikuti pelatihan dan tentu kita doakan, agar sukses dalam pelatihan ini,” tutupnya.

Sebelumnya Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Kemenko PMK RI Nyoman Shuida menjelaskan persoalan generasi muda pada akhir-akhir ini. Banyak konflik sosial, edolisme dan berbagai kasus seperti nakorba, pornografi dan LGBT yang menjadi ancaman nyata bagi generasi muda

“Kalau tidak kita antisipasi segera, maka kedepan akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita,” sebutnya.

Revolusi mental dalam program wawasan kebangsaan dan bela negara perlu dirumuskan kembali agar programnya sesuai dengan konteks kekinian dan tidak terkesan militeristik. Oleh karena itu, momentum pelatihan literasi media sosial ini sangat tepat dan relevan, terutama di tengah upaya segenap komponen bangsa dalam membangun bangsa yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang budaya dalam identitas Kebhinekaan Indonesia.

“Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada gubernur Sumbar yang hadir dan membuka acara ini. Mudah-mudahan acara ini berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Nov

scroll to top