Usai Mengamuk Hebat, Pria Ini Mengakhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

IMG-20210831-WA0018.jpg

Lombok Utara NTB benuanews.com – Heboh di Kabupaten Lombok Utara (KLU) warga Desa Sokonng, Kecamatan Tanjung Senin 31/08/2021 siang ini ditemukan tewas diduga korban gantung diri.

Korban bernama I.Gusti Putra, laki 33 tahun Suku bali ini ditemukan oleh keluarga nya didalam kamar rumahnya dalam keadaan tidak bernyawa. Melihat itu keluarga langsung melaporkan kejadian yang dilihatnya ke kantor polsek Tanjung.

Keterangan ini disampaikan oleh Kapolres Lombok Utara AKBP Feri Jaya satriansyah SH melalui Kapolsek Tanjung AKP Wahono Brurie Cahyono SH Senin (31/08) beberapa saat setelah dilakukan olah TKP.

“Kami langsung menuju TKP setelah menerima laporan dari kluarga korban, dengan dipimpin Kanit Binmas Iptu Sujarno bersama tim dan petugas Puskesmas Tanjung mendatangi lokasi kejadian,” ungkap Wahono.

Menurut keterangan para saksi yaitu I.Nyoman Sugata (kakak ipar korban), perempuan, 49 tahun dan I.Gusti Ayu Made Telaga (ibu kandung korban), 56 tahun bahwa si korban pada pagi hari sekitar pukul 07:00 wita korban tanpa sebab terlihat mengamuk hebat tanpa berbicara apa-apa, merusak sanggah (tempat bersembahyang keluarga ) yang berada di halaman rumahnya, dan bahkan sampai tidak sadarkan diri bahwa apa yang dirusakkan tersebut, hingga ahirnya korban lari masuk kedalam kamar nya,”tutur Kapolsek.

“Setelah selesai mengamuk, korban masuk lamar dan tidak pernah keluar, pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam. Sekitar siang hari keluarga korban (ipar) menanyakan keberadaan korban kepada anak korban, dan dijawab oleh anak korban ‘didalam kamar’. Lalu Si Ipar korban memanggil dan mengetuk pintu kamar, namun tidak ada jawaban, sehingga mereka sepakat untuk membuka pintu kamar secara paksa dengan mendobrak,” tutur Kapolsek.

Kapolsek menceritakan, ketika tim yang dipimpin Kanit Binmas sampai di TKP melihat korban dalam keadaan tergantung dengan terikat selendang di lehernya dan telah tidak bernyawa, ahirnya oleh tim diturunkan dan dilakukan pemeriksaan. Setelah mendengar keterangan saksi-saksi tentang kronologis kejadian, ahirnya korban sepakat langsung disemayamkan oleh keluarganya.

“Atas peristiwa yang menimpa korban, atau nama seluruh keluarga korban menerima dengan ikhlas tanpa melakukan otopsi,” pungkas Kapolsek.

Dijelaskan Kapolsek, berdasarkan keterangan saksi-saksi (keluarga korban) bahwa korban ini sedikit mengalami depresi namun keluarga tidak menceritakan penyebab – penyebab korban mengambil langkah seperti ini untuk mengakhiri hidupnya.”tutup Wahono.(Adbravo)

scroll to top