Program UPLAND Untuk Pemilihan Ekonomi Petani Bawang Putih.

IMG-20210717-WA0081.jpg

Lombok Timur NTB benuanews.com – Dinas Pertanian Kab. Lombok Timur melalui Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) kembali berupaya sebagai penyangga benih Bawang Putih nasional melalui program UPLAND. Program tersebut direncanakan akan dimulai Oktober tahun ini hingga 5 tahun kedepan.

Dari hasil kajian, syarat tumbuh Bawang Putih sesui arahan Dirjen Pertanian hanya bisa di kembangka. di daerah dengan dataran tinggi, atau diatas 800 MDPL.

Dari proposal yang di ajukan Dinas Pertanian Kab. Lombok Timur pada tahun 2017 lalu, terdapat 3 Kecamatan yang sudah di setujui sebagai lokasi dilangsungkannya program UPLAND untuk Bawang Putih. Ketiganya adalah Kec. Sembalun, Kec. Suela dan Kec. Wanasaba.

Disampaikan Kepala Bidang PSP L. Fathul Kasturi saat ditemui wartawan SR dan beberapa wartawan lainnya Selasa (13/7/2021), syarat lokasi yang dapat di jadikan sebagai tempat realisasi program tersebut adalah dataran tinggi yang didukung tingkat kelembaban yang bagus.

Adapun dari 3 kecamatan yang direkomendasi donatur (IPAD dan ISDP), melibatkan 9 Desa dengan 138 Kelompok Tani.

“Tiga Kecamatan ini sudah sesuai dan memenuhi syarat tekhnis untuk pengembangan benih Bawang Putih baik dari segi ketinggian maupun pengalaman para petani yang sudah melakukan budidaya” terangnya.

Dijelaskannya lebih lanjut, guna menjamin keberlangsungan kegiatan tersebut, Dinas Pertanian akan memfasilitasi para petani. Mengingat Program tersebut terfokus sebagai pusat komoditi sangga Sembalun.

“Nantinya, semua petani yang terlibat akan dilengkapi fasilitas pendukung. Baik saprodi maupun infrastruktur berupa jalan usaha tani” tuturnya.

Program kegiatan Upland tahun ini selain sebagai sangga Sembalun juga bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Kec. Sembalun di bidang komoditi Bawang Putih di Nusa Tenggara Barat.

“Seperti yang kita ketahui, komoditas sangga Sembalun kualitasnya sangat bagus jika di bandingkan dengan varietas lain terutama dari kualitas rasa. Itulah sebabnya kita kembalikan kejayaan Sembalun melalui Bawang Putih Sangga Sembalun” ungkapnya optimis.

Masih kata L. Fathul Kasturi, khusus untuk infrastruktur akan di kembangkan jalan usaha tani guna meminamilisir biaya angkut petani. Selanjutnya akan difasilitasi Sumur Air Dangkal, mengingat tingkat kelembaban daerah Sembalun yang masih cukup tinggi. Adapun sistem penangannya dengan konsep Bio Mebran yang akan di kerjakan lamgsung konsultan pelaksana.

Sementar terkait anggaran, dijelaskannya untuk Kab. Lombok Timur mengikuti APBD 2 karena Program UPLAND dilaksanakan dengan on grenting. Artinya anggaran berbentuk dana hibah dan akan diganti setelah dana hibah dicairkan.

Untuk target produksi, Dinas Pertanian berharap Bawang Putih yang dihasilkan minimal lebih tinggi dari hasil produksi petani. Dengan perhitungan jika petani awalnya hanya mencapai 14 ton sampai dengan 15 ton/hektarnya, kedepan akan bisa bertambah menjadi 17 sampai dengan 18 ton/ hektarnya.

Sementara itu terkait harga, akan berlaku mekanisme pasar. Dimana, pihaknya nantinya akan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebagai wadah. Tujuanya untuk menampung produksi yang dihasilkan petani. Mengingat KUBE membutuhkan modal yang besar, dari UpLand akan ada sering penyertaan modal sekitar 5 milyar untuk 5 tahun melalui salah satu Bank daerah yang bisa di pinjam para petani dengan bunga rendah. Artinya semua Kelompok Tani bisa meminjam dana KUBE 1 Miyar per tahunnya. Terkait mekanisme pencairan, pihaknya menunggu hasil kesepakatan dengan pihak Bank daerah yang di tunjuk.

Sebagaimana diketahui, Program UPLAND merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif dari pengembangan on-farm sampai off-farmnya. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, daya inovasi serta pendapatan petani. (NP)

scroll to top