BANYUASIN,Benua News.com — Sejumlah wali murid di SD Negeri 3 Makarti, Kecamatan Makarti, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, menyampaikan keluhan terkait dugaan adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang diterima oleh anak-anak mereka.
Menurut pengakuan salah satu wali murid, dana PIP yang diterima anaknya berkurang sebesar Rp100.000 dari jumlah seharusnya. Selain itu, terdapat pula laporan dari keluarga lain yang memiliki dua anak terdaftar sebagai penerima PIP, namun hanya satu anak yang menerima bantuan, sementara satu lainnya tidak mendapatkan dana tersebut.
Keluhan juga disampaikan terkait kartu PIP yang seharusnya diberikan kepada wali murid. Hingga saat ini, kartu tersebut disebut belum diserahkan oleh pihak sekolah, sehingga orang tua tidak dapat memantau langsung proses pencairan bantuan.
“Kami belum pernah menerima kartu PIP anak kami. Saat dana diberikan, jumlahnya sudah berkurang. Kami juga tidak mendapat penjelasan yang jelas dari pihak sekolah,” ujar seorang wali murid yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dan mekanisme penyaluran bantuan PIP di lingkungan sekolah tersebut. Para wali murid berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin serta instansi terkait dapat turun langsung untuk melakukan klarifikasi dan pengecekan guna memastikan bantuan diterima penuh oleh siswa yang berhak.
Sebagai informasi, Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program bantuan dari pemerintah pusat yang ditujukan bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu untuk mendukung keberlangsungan pendidikan. Bantuan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, seperti pembelian perlengkapan belajar, sereragam, buku, serta kebutuhan pendidikan lainnya, dan tidak dibenarkan adanya pemotongan dalam bentuk apa pun.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SD Negeri 3 Makarti belum dapat dihubungi untuk memberikan keterangan resmi. Redaksi masih berupaya mengonfirmasi pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.
(Herman)