Lumajang, Benua News.com – Pasca aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok warga, pihak keluarga almarhum Rudi Hartono (44), tersangka kasus pencurian hewan (curwan), mendatangi Mapolres Lumajang, Selasa (14/10/2025) malam.
Kedatangan keluarga almarhum didampingi oleh Kepala Desa Ranuwurung, Moh. Taufik, untuk menyampaikan permohonan maaf sekaligus klarifikasi atas insiden yang sempat memanas pasca kematian Rudi Hartono.
Sebelumnya, Rudi Hartono meninggal dunia usai diamankan oleh Satreskrim Polres Lumajang karena diduga terlibat dalam kasus pencurian hewan pada Sabtu (11/10/2025). Sehari setelah diamankan, ia dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Lumajang.
Kedatangan pihak keluarga disambut langsung oleh Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar, S.H., S.I.K., M.H. bersama pejabat utama Polres Lumajang.
Sampaikan Permohonan Maaf dan Klarifikasi
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Ranuwurung Moh. Taufik menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral keluarga almarhum untuk menyampaikan permohonan maaf atas insiden penyerangan terhadap Mako Polres Lumajang oleh sebagian warga yang emosional.
“Atas nama keluarga almarhum Rudi Hartono dan pemerintah desa, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada jajaran Polres Lumajang. Kejadian itu murni bentuk salah paham dan emosi sesaat akibat informasi yang belum utuh diterima masyarakat,” ujarnya.
Taufik juga menegaskan bahwa pihak keluarga telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada mekanisme yang berlaku dan berharap agar situasi di Desa Ranuwurung kembali kondusif.
“Kami memohon petunjuk dan arahan dari pihak Polres Lumajang agar ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman di masyarakat,” imbuhnya.
Kapolres Apresiasi Sikap Keluarga, Tekankan Pendekatan Humanis
Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas itikad baik keluarga almarhum serta pemerintah desa yang datang langsung untuk bersilaturahmi dan menyampaikan klarifikasi.
“Saya sangat menghargai langkah keluarga dan pemerintah desa yang datang langsung untuk berdialog secara terbuka. Kami memahami kondisi emosional keluarga yang masih berduka dan sempat terjadi kesalahpahaman karena kurangnya informasi di lapangan,” ujar AKBP Alex.
Kapolres menegaskan bahwa Polres Lumajang tidak mempermasalahkan peristiwa yang telah terjadi dan tetap mengedepankan pendekatan humanis dan profesional dalam setiap penanganan perkara.
“Seluruh warga Lumajang, termasuk keluarga almarhum, kami anggap sebagai saudara dan bagian dari keluarga besar masyarakat Lumajang. Kami berharap tidak ada lagi kesalahpahaman di kemudian hari,” tegasnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum untuk mempererat komunikasi antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan serta ketertiban di Kabupaten Lumajang.
Star