LUWU UTARA-Benuasulsel.Com-Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Luwu Utara menggelar Seminar Hasil Penelitian dengan tema “Efek Moderasi Transformasi Digital Government dalam Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Modal Sosial terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Luwu Utara”.
Pemaparan pada Seminar Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Selatan (Sulsel) ini dilaksanakan di Aula Bapperida, Kamis (25/9/2025), dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Luwu Utara, Jumail Mappile.
Turut hadir, Rektor IPDN Kampus Sulsel yang diwakili Hamzah Jalante, Kepala Bapperida Luwu Utara Drs. H. Aspar, narasumber, peneliti, akademisi, serta para peserta seminar dari perangkat daerah pengampu PAD.
Wakil Bupati Jumail Mappile dalam sambutannya mengatakan, seminar ini membahas hasil penelitian, terkait dengan upaya peningkatan PAD melalui moderasi transformasi digital pemerintahan, dan peranan sistem pengendalian manajemen di Kabupaten Luwu Utara.
“Kita menyadari bahwa dalam era digital saat ini, transformasi digital pemerintahan bukan lagi sekadar mengganti prosedur manual menjadi digital, tetapi juga mencakup perubahan budaya kerja, tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas pemerintahan,” ucap Jumail.
Ia mengatakan, dengan digitalisasi pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah, diharap dapat memperbaiki efisiensi layanan publik, serta mempercepat proses administrasi, dan meminimalkan kebocoran yang selama ini menjadi tantangan dalam pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah.
“Dalam konteks Luwu Utara, sistem pengendalian manajemen yang kuat sangat diperlukan agar setiap rupiah yang dikumpulkan melalui pajak, retribusi, dan sumber-sumber PAD lainnya, benar‐benar dikelola secara efektif dan efisien,” jelasnya.
Ia berharap, melalui digitalisasi pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah dengan memperkuat sistem pengendalian manajemen dan transformasi digital pemerintahan, makin meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat, serta sinergi antar lembaga, sehingga legitimasi dan keberlanjutan kebijakan pemda dapat terus diperkuat.
“Saya berharap dari hasil penelitian ini, dapat menyimpulkan langkah‐langkah strategis, seperti bagaimana memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan PAD, memperbaiki kontrol internal, dan memperkuat modal sosial sebagai pondasi bagi peningkatan PAD yang adil dan berkelanjutan,” harapnya lagi.
“Semoga hasil penelitian ini menjadi masukan yang bermanfaat bagi kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara, serta mendorong terwujudnya pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan produktif,” tandasnya.
Sementara itu, Peneliti IPDN, Dr. Ir. Hendrawati Hamid, M.Si., dalam pemaparan seminar hasil penelitiannya mengatakan bahwa melalui sistem pengendalian manajemen, akan memberikan pengaruh signifikan terhadap PAD melalui transformasi digital pemerintahan.
“Jika perangkat daerah menerapkan sistem pengendalian manajemen serta transformasi digital pemerintahan dalam layanan publik, yaitu mulai perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan kontroling yang efektif, jelas dan terukur, maka peningkatan PAD bisa tercapai,” imbuh Hendrawati.
Diketahui, sistem pengendalian manajemen adalah sistem manajemen modern, fleksibel, dan profesional dalam memberikan pelayanan publik, atau reformasi dalam manajemen publik, sedangkan transformasi digital adalah sistem pelayanan berbasis digital yang cepat, efisien, efektif, serta transparan, khususnya terkait akuntabilitas keuangan.
“Transformasi digital pemerintahan ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD, sehingga integrasi modal sosial, seperti trust, networking, partisipasi sosial, norma, dan saling membantu, dengan platform digital, dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan retribusi secara sistematis yang berdampak pada peningkatan PAD kita,” pungkasnya. (LHr*)