Terkait Fitnah Anggota Dewan Digerebek Masa  Deni Asra : Tidak Benar Ketua Fraksi Gerindra Berbuat Mesum 

IMG-20250814-WA0060.jpg
Limapuluh Kota,-Benuanews.com Beberapa hari ini  beredar kabar di berbagai grup WhatsApp Payakumbuh dan Limapuluh Kota tentang salah seorang Anggota DPRD Limapuluh Kota dari fraksi Gerinda tertangkap dan digerebek massa  sedang bertandang kerumah seorang  janda di komplek perumahan yang berada di kelurahan Ompang Tanah Sirah, Kecamatan Payakumbuh Utara.
Mirisnya lagi,  ada  juga media online yang menggiring opini seakan-akan anggota dewan ini telah melakukan tindakan  tidak terpuji (berbuat mesum-Red) di rumah janda itu. Karena takut digerebek warga dia melarikan diri ke ladang dan selanjutnya ditangkap massa.  Tidak itu saja, ada juga  yang mengatakan bahwa anggota dewan berinisial H itu juga  dipukuli warga hingga berdarah-darah.
Menaggapi berbagai isu miring tersebut, Ketua DPC Gerindra Limapuluh Kota, Deni Asra buka suara. Kepada media ini, Deni membantah kabar dan fitnah yang telah dimuat di beberapa media online dan jadi perbincangan hangat di berbagai grup WhatsApp itu.
Deni mengatakan, bahwa seminggu yang lalu dia telah mendengar kabar ini. Selanjutnya selaku ketua DPC  Gerindra,  dia telah memanggil Anggota Dewan inisial H tersebut untuk  klarifrikasi.
Kepada Deni Asra, H menceritakan bahwa pada Senin 4 Agustus 2025, seusai  rapat  di Gedung DPRD pada pukul 20.00 Wib, salah seorang staf di DPRD Limapuluh Kota inisial M (perempuan) meminta bantuan dirinya untuk menjemput anaknya yang pulang les di kota Payakumbuh.
“Karena sudah malam dan cuaca hujan deras maka H  langsung menyanggupinya. Tepat Pukul 21.00 Wib usai menjemput anak M dan singgah sebentar untuk membeli mie rebus, H langsung menuju kerumah M di komplek perumahan Insan Griya,” ujar Deni Asra, Kamis (14/8/2025).
Selanjutnya kata Deni, sekitar pukul 22.05 Wib, H sampai di rumah M dan singgah sebentar. Tidak berapa lama setelah itu, diperkirakan hanya sepuluh menit, ada beberapa  orang warga yang mendatangi rumah M dan mengigatkan bahwa jam tamu di komplek itu hanya sampai pukul 22.00 Wib.
“Karena tidak mengetahui aturan di  komplek itu, kepada masyarakat yang datang H minta maaf. Yang pasti didalam rumah itu, H bertiga dengan M dan anaknya. Ketika warga datang, H juga tidak lari karena dia tidak berbuat apa-apa. Hanya duduk dan mengobrol,” ujar Deni Asra.
Setelah mendengar klarifikasi dari H, Deni Asra berinisiatif menghubungi salah seorang warga bernama Dela (42 tahun) yang ikut menyambangi rumah M pada malam kejadian tersebut.
“Setelah mendengar cerita dari H,  saya juga menghubungi Dela salah seorang ASN yang bekerja di Pemkab Limapuluh Kota,  yang  juga bertempat tinggal di komplek tersebut. Kebetulan Dela juga ikut  hadir  dan menyaksikan langsung kejadian malam  itu,” tutur Deni.
Dari informasi yang diberikan   Dela,  kata Deni Asra,  pada malam itu tidak benar adanya penggerebekan massa.  Yang ada hanya beberapa orang warga mengigatkan kepada M dan H bahwa sesuai aturan di komplek, H telah melanggar jam tamu.   Bagi yang bertamu, hanya diperbolehkan sampai pukul 22.00 Wib. Akibat pelanggaran tersebut,  H sudah meminta maaf dan membuat surat perjanjian untuk tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut.
“Jadi, berdasrkan kesaksian Dela,  saya bisa pastikan dan saya jamin bahwa ketua Fraksi Gerindra tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji atau berbuat mesum  seperti yang diberitan oleh beberapa media online,” tegas Deni.
Sementara itu, ketua  Fraksi Gerindra DPRD Limapuluh Kota inisial H ketika dihubungi lewat aplikasi pesan WhatsApp untuk menanyakan terkait persoalan tersebut, dengan ringkas H membalas  bahwa dirinya  selaku Anggota Dewan telah menemui pimpinan DPRD dan mengklarifikasi  isu-isu miring yang tengah berkembang di masyarakat dan ia juga telah menemui langsung Ketua  DPC Gerindra Limapuluh Kota.
“Saya sudah temuai pimpinan DPRD dan Ketua DPC Gerindra. Jika saudara telah meminta tanggapan dari Deni Asra, ya sudah,  apapun yang disampaikan oleh Deni Asra itu juga tanggapan saya,” balas H melalui pesan WhatsApp
Pada kesempatan lain, salah seorang Anggota DPRD Limapuluh Kota, Ubetra Syandra yang juga dari partai gerindra, mengaku cukup terkejut dengan pemberitaan dari beberapa media online terkait persolan tersebut.
“Saya sangat kenal denga  H, dan saya tidak yakin kalau H akan berbuat seperti itu dengan staf DPRD tersebut,” ujar Ubetra.
Menurut Ubetra, H punya pribadi yang baik. Agama nya juga sangat kuat sehingga tidak mungkin dia akan melakukan perpuatan yang tidak senonoh.  Untuk itu ubet berharap  agar H tetap sabar dan kuat menghadapi peristiwa ini.(Siera)
scroll to top