Diskusi Kebudayaan Lampung, Teguhkan Komitmen Jaga Warisan Budaya di Tengah Arus Globalisasi

IMG-20250811-WA0109.jpg

Bandar Lampung, Benuanews.com – Pemerintah Provinsi Lampung menempatkan kebudayaan sebagai pilar utama dalam visi pembangunan daerah. Melalui berbagai kebijakan dan program, kami terus mendorong pelestarian cagar budaya, penguatan bahasa dan seni daerah, pengembangan museum, festival, serta ekosistem ekonomi kreatif berbasis budaya.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Lampung saat membuka Diskusi Kebudayaan yang bertajuk “Budaya Daerah sebagai Identitas Nasional” bertempat di Hotel Emersia, Senin (11/8/2025).

Gubernur melanjutkan bahwa semua upaya tersebut diarahkan untuk memperkokoh identitas lokal, membina karakter generasi muda, dan mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat secara berkeadilan.

Menurutnya, melalui tema “Budaya Daerah sebagai Identitas Budaya Nasionaf”, diingatkan bahwa kebudayaan daerah bukan sekadar bagian dari kekayaan bangsa, tetapi jantung identitas nasional itu sendiri.

Di sinilah pentingnya menjaga kesinambungan nilai, bahasa, tradisi, dan ekspresi lokal agar tetap hidup dan berkembang di tengah derasnya perubahan sosial dan kemajuan teknologi.

Pemanfaatan media massa dan media sosial menjadi bagian krusial dalam arus pelestarian dan penguatan budaya lokal. Media bukan sekadar penyampai pesan, tetapi juga cermin dan pengarah nilai-nilai.

Maka, Gubernur menegaskan bahwa membangun masyarakat yang melek budaya dan cakap bermedia adalah langkah strategis untuk memastikan nilai-nilai luhur tetap mengakar sekaligus menjangkau dunia global.

Semangat ini menjadi bagian integral dari visi Pemerintah Provinsi Lampung, yaitu “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”. Sebuah visi yang menempatkan kebudayaan sebagai ruh kemajuan: menjaga yang luhur, merangkul yang baru, dan memperkuat jati diri dalam setiap aspek pembangunan.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Ganjar Jationo mengatakan bahwa kita perlu belajar dari negara Jepang dan Korea, menurutnya kedua negara ini mampu melakukan invasi kebudayaan ke seluruh dunia.

“Jika kita bicara kebudayaan seolah-olah kita bicara masa lalu, seolah-seolah tidak bicara masa depan, disini kita bisa belajar dari Jepang dan Korea, bagaimana kedua negara ini yang kebudayaannya jauh lebih sedikit dari Indonesia tapi mampu melakukan invasi kebudayaannya ke seluruh dunia, ” ujar Ganjar.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung, Umar Wirahadikusumah mengatakan bahwa saat ini kebudayaan sudah sangat jarang sekali menjadi bahan berdiskusi terutama di provinsi Lampung.

Wirahadikisumah mengajak seluruh elemen terkait untuk menjadikan Kebudayaan sebagai landasan Kemajuan pembangunan daerah sehingga hasilnya bisa melihat secara konkrit di daerah. Dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan kebudayaan nasional, khususnya budaya Lampung untuk bisa terus dilestarikan bahkan bisa tampil di pentas nasional maupun internasional.

Acara diskusi Kebudayaan ini menghadirkan 3 narasumber yaitu : Tokoh Budaya Lampung Anshori Djausal, Tokoh adat Lampung, Mawardi Harirama dan Ketua Dewan Kesenian Lampung, Satria Bangsawan yang dimoderatori oleh Edi Purwanto.

 

(Jay)

scroll to top