JAMBI.(Benuanews.com)-Terpilihnya AKBP Mat Sanusi sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi periode 2025–2029 menciptakan sejarah baru sekaligus memantik gelombang kontroversi. Sanusi, yang merupakan perwira aktif di Kepolisian Republik Indonesia, menjadi polisi aktif pertama yang menjabat sebagai Ketua KONI Provinsi Jambi.
Pemilihannya melalui Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) pada awal Juli 2025 telah sah secara administratif. Surat Keputusan (SK) pengurus telah diterbitkan dan diserahkan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Jumat 18 Juli 2025 di kantor KONI Pusat, Jakarta.
Namun, kemenangan Sanusi langsung menuai reaksi dari sejumlah kalangan. Aliansi Keadilan Bersama Polri (AKBP) bersama aktivis anti-korupsi di Jambi menganggap terpilihnya polisi aktif dalam jabatan sipil telah melanggar prinsip netralitas institusi negara. Mereka bahkan berencana melakukan aksi besar-besaran di depan Mapolda Jambi, mendesak Kapolda Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar angkat suara.
Dihimpun dari beberapa sumber dan artikel berita,Dalam sejarah KONI, baik pusat maupun daerah, jabatan ketua umumnya dipegang oleh tokoh sipil atau purnawirawan TNI/Polri. Ketua KONI Pusat saat ini, Marciano Norman, maupun pendahulunya, Tono Suratman, keduanya menjabat setelah pensiun dari TNI aktif.
Di tingkat provinsi, belum ditemukan data resmi adanya anggota aktif TNI/Polri yang menduduki jabatan Ketua KONI. Maka, terpilihnya AKBP Mat Sanusi menjadi catatan sejarah baru.
Dilansir dari media on-line gemalantang.com Menyikapi hal itu, Ketua Umum KONI Jambi Mat Sanusi justru kembali mempertanyakan sikap sentimen terhadap dirinya baru mencuat setelah ia terpilih sebagai pemenang.
”Salah saya apa, apa yang saya langgar, kenapa pada saat rakerda, pendaftaran, pengembalian formulir, pengumuman lolos penjaringan, Musprovlub dan diumumkan pemenang tidak ada protes, dan kenapa semua proses sudah selesai baru di protes?” tanya Sanusi.
Mat Sanusi juga menyatakan bahwa semua proses penyelenggaraan pemilihan Ketua Umum KONI Jambi telah sesuai dengan AD/ART KONI.
Terkini, Mat Sanusi telah menerima surat keputusan (SK) pengurusan, yang diserahkan langsung oleh Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman di kantor KONI Pusat Jakarta, Jumat 18 Juli 2025.
”Saya ini menang berdasarkan pemilihan bukan ditunjuk oleh salah satu lembaga, jadi apa yang saya langgar, SK sudah dikeluarkan KONI Pusat. Artinya tidak ada yang saya langgar, sesuai dengan KONI Pusat” katanya.
Sanusi juga menyayangkan rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan di Polda Jambi, ia menilai jika ada rasa ketidakpuasan atas kemenangan dirinya harus disampaikan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.
”Seharusnya, mereka tidak perlu ke Polda, kan ini pertanggungjawaban mandiri, karena saya ini fungsional, Gadik Madya, kalau memang mau melakukan protes, ya ke KONI Pusat” sebutnya.
Namun, Sanusi tidak menutup pintu untuk berdiskusi dengan para aktivis yang menyoal kemenangannya sebagai Ketua Umum KONI Jambi.
Bahkan, dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama memajukan dunia olahraga di Provinsi Jambi hingga ke panggung internasional.
”Kalau memang mau diskusi ayok, kita duduk bersama, apa masalahnya. Seharusnya, mari kita sama-sama membangun dan membenahi olahraga di Jambi, agar lebih maju lagi” pungkasnya.dilansir dari media gemalantang.com
Saat dikonfirmasi kembali oleh media ini Alion bersama Aliansi Keadilan Bersama Polri (AKBP), aktivis anti-korupsi jambi, mengatakan aksi massa di depan mapolda jambi akan digelar pada hari senin 21 Juli 2025 pagi.
Aksi massa kurang lebih 500 orang, aksi besar besaran dengan agenda mendesak Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar buka suara terkait AKBP Mat Sanusi.”singkatnya melalui sambungan telepon.Sabtu 19 Juli 2025
(Redaksi)