BENUANEWS.COM | Labuhanbatu, Sumut – Bupati Labuhanbatu, dr Hj. Maya Hasmita Sp.OG M.KM, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Labuhanbatu, Ahmad Fadly Rangkuti ST M.Kom, memimpin apel gabungan kelompok I di Lapangan Diklat BKPP, Senin (23/6).
Menyampaikan pidato tertulis Bupati Labuhanbatu, Fadly menjelaskan, di era transformasi digital yang semakin pesat, pelayanan publik dituntut untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan menghadirkan kemudahan bagi masyarakat dan instansi pemerintahan.
Saat ini, kata Fadli, ada beberapa layanan utama yang difokuskan Diskominfo Labuhanbatu untuk mendukung tata kelola pemerintahan berbasis elektronik, diantaranya pelayanan tanda tangan elektronik (TTE), yang menurutnya bukan hanya menjadi pelengkap saja.
“TTE bukan hanya menjadi pelengkap saja, tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam mendukung proses administrasi pemerintahan yang efisien dan mengurangi penggunaan kertas (paperless) sesuai Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE,”katanya.
Selain itu, terdapat fasilitasi penggunaan alat pengacak sinyal atau jammer. Katanya, hal ini sebagai upaya menjaga kerahasiaan informasi dan pengamanan sidang atau rapat penting. Diskominfo juga memberikan fasilitas untuk menggunakan alat pengacak sinyal atau jammer.
“Penggunaan jammer bersifat selektif dan sesuai ketentuan untuk mencegah kebocoran data atau penyadapan di ruang-ruang strategis. Diskominfo memastikan tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang agar penggunaan teknologi ini tidak melanggar regulasi sesuai koridor hukum,”katanya.
Kemudian, dalam rangka integrasi dan standarisasi layanan digital, Diskominfo juga melayani permintaan Subdomain resmi bagi perangkat daerah. Subdomain ini memastikan seluruh layanan informasi daring memiliki pengelolaan yang terpusat dan aman.
“Diskominfo juga telah mengelola Command Center yang terintegrasi CCTV dengan jaringan fiber optik sebagai bentuk penguatan infrastruktur pemantauan wilayah. Command Center ini terhubung dengan CCTV publik yang tersebar di berbagai titik strategis,”jelasnya.
Terakhir, jelas Fadly, Diskominfo saat ini tengah mempersiapkan peluncuran Labuhanbatu CSIRT (Computer Security Incident Response Team), yang akan menjadi tim resmi Pemkab dalam menangani insiden siber. CSIRT adalah tim tanggap insiden yang bertugas melakukan deteksi, respon, dan pemulihan gangguan.
Menurutnya, peluncuran CSIRT ini juga merupakan amanat dari BSSN sebagai bagian dari penguatan ketahanan siber nasional yang terintegrasi. Seluruh inovasi ini, bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal untuk membangun ekosistem digital pemerintahan yang terintegrasi dan terpercaya.
“Mari bersama-sama kita wujudkan pemerintahan daerah yang adaptif terhadap teknologi, efisien dalam layanan, dan terpercaya di mata publik,”tutupnya.
Turut hadir pada apel gabungan tersebut, Asisten I, Drs. Sarimpunan Ritonga M.Pd, Kadis PMD, Abdi Jaya Pohan, Kepala Balitbang, Zuhri, Kadis DP2KB, Mahrani, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Labuhanbatu (*)