Loteng,NTB.Benuanews.com.Rencana KPU Lombok Tengah tentang akan melaksanakan debat Calon Bupati/Wakil Bupati Lombok Tengah mendapat kritikan keras dari aktivis Lombok Tengah Ali Wardana.
Aktivis yang kerap dipanggi bang AW ini mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kualitas penyelenggaraan Pemilukada 2024.
KPU itukan penyelenggara Pemilu tidak bertanggung jawab terhadap kuantitas kehadiran masyarakat di TPS saja tetapi KPU bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pemilu.
Debat kandidat ini sangat penting sebagai media edukasi terhadap seluruh masyarakat Lombok Tengah. Bagaimana masyarakat tau ide gagasan Paslon apabila penyelenggaranya hanya melakukan 1 (satu) kali debat.
Aspek pembangunan ini banyak (aspek sosial budaya, ekonomi, pendidikan &kesehatan dan ada sarana prasarana) dan semua itu harus diulas oleh para Calon Bupati/Wakil Bupati. Untuk mendalami semua itu akan terlihat nanti saat para panelis melemparkan pertanyaan, saat masing-masing paslon melakukan tanya jawab.Dari situ masyarakat akan menilai siapa yang pantas menjadi Kepala Daerah 2024-2029.
Jangan anggap remeh hal-hal demikian karena tidak mungkin seluruh aspek pembangunan dan strategi menjalankan pembangunannya akan diulas dalam sekali kesempatan.
KPU Lombok Tengah jangan membuat alasan yang gak prinsip. Kalau TV lokal (TVRI) tidak bisa, kan masih banyak media lain sebagai alternatif dan itu murah meriak misalnya dengan membuka Live dilaman Facebook, IG, Tiktok, youtube yang bisa diakses oleh masyarakat.
Keberhasilan Pemilukada ini adalah tanggung jawab KPU. Sukses secara kuantitas dan kualitas dunia akhirat akan dipertanggung jawabkan oleh KPU.
Minggu depan ini kami akan melakukan hearing ke KPU, mempertanyakan langsung dan meminta KPU Loteng untuk tidak menjadi pemalas dan segera mengagendakan debat terbuka minimal 3 (tiga) kali.
(Lalu Ibnu Hajar)