Rektor Unhas Bersyukur Usai Pemilu 2024: Saatnya Kembali Membangun Bangsa

IMG-20240217-WA0008.jpg

Jakarta.(Benuanews.com)- Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin bersyukur tahapan Pemilu 2024 telah selesai digelar. Jamaluddin mengajak semua pihak kembali fokus untuk membangun bangsa.

“Kita bersyukur bahwa prosesnya (Pemilu 2024) sudah selesai, kita saatnya membangun kembali fokus ke tempat kerja masing-masing, membangun bangsa, membangun perekonomian, membangun masyarakat,” kata Jamaluddin seperti dikutip dari detikSulsel, Jumat (16/2/2024).

Jamaluddin juga berharap tidak ada lagi riak-riak yang bersifat negatif. Dia menyebut hal itu bisa menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.

“Kita tidak perlu lagi ada melanjutkan hal-hal yang negatif karena itu akan merugikan. Dan itu yang rugi kita semua lagi,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat juga tidak perlu lagi mengeluarkan statement yang menyudutkan. Dia menegaskan Pemilu 2024 adalah kemenangan semua orang.

“Jadi tidak perlu lagi ada, ‘waduh yang saya pilih menang’, kemudian menjadi jemawa. Kita tidak perlu bagi teman-teman yang pilihannya menang kita syukuri saja, dan kita kemudian janganlah membuat statement-statement yang seolah-olah we are the champions and you are the loser, karena semua menang,” paparnya.

Dia juga mengatakan jalannya Pemilu hari ini cukup aman. Menurutnya, masyarakat sudah menjalankan proses demokrasi dengan berpartisipasi dalam menyalurkan suaranya.

“Bangsa yang dewasa telah menjalankan suatu proses demokrasi yang relatif aman. Ini harus menjadi pegangan kita bersama karena tanpa proses demokrasi pemilu yang damai aman ini maka proses bernegara bangsa tentu tidak akan berlangsung dengan mulus, sehingga kami syukuri itu semua telah berpartisipasi,” ucapnya.

Di sisi lain, Jamaluddin menilai hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei sudah menjadi gambaran hasil Pemilu 2024. Namun demikian, hasil resmi tetap akan dihitung secara manual oleh KPU.

“Saya kira pertama tentu tidak boleh dikatakan sudah final, sudah formal, karena itu kewenangan KPU. Tapi bahwa secara ilmiah ini bisa dipertanggungjawabkan. Perhitungan tentu secara manual akan dilakukan secara resmi karena itu adalah bagian dari aturan,” ujarnya.

“Terlepas dari itu, dengan perhitungan yang ada ini kita bisa memberi indikasi yang sangat kuat bahwa inilah hasil akhirnya yang tidak akan jauh dari quick count ini,” imbuhnya.(*)

scroll to top