Anies Tak Bisa Dibendung Lagi

IMG-20220907-WA0002.jpg

Opini : Isa Anshori

Wartawan Senior benuanews.com

Anies nampaknya sudah menjadi “virus” bagi banyak kalangan yang rindu akan perubahan Indonesia. Anies digadang – gadang menjadi pemimpin masa depan. Berbagai survey telah menempatkan Anies selalu dalam posisi tertinggi. Dalam sebuah diskusi yang dilakukan oleh sahabat sahabat di Jatim beberapa waktu lalu, Anies itu diam saja sudah laku, apalagi beliau bergerak, dipasangkan dengan siapapun Anies akan menjadi magnet, tinggal bagaimana kita bisa mencari tambahan magnet untuk dipasangkan dengan Anies, agar energi positif nya menjadi medan magnet yang besar dan dapat menarik siapapun yang rindu akan perubahan.

Respon masyarakat dan partai politik juga sangat besar sekali, hal ini bisa dilihat dalam beberapa acara yang dihadiri oleh Anies. Dalam acara harlah PPP di Jakarta dan Jogjakarta, Anies menjadi medan magnet yang mampu menarik energi perubahan Indonesia, bahkan tak segan warga PPP juga meminta Anies untuk maju menjadi Capres 2024.

Acara lain yang dihadiri Mas Anies juga mendapatkan sambutan yang luar biasa di Makassar. Anies dielu – elukan oleh masyarakat, bahkan orang seperti Pak JK dan Nurdin Halid pun tak segan menyatakan dukungannya secara terbuka agar Anies mencalonkan diri sebagai Capres 2024.

Dukungan masyarakat juga tak henti tiap hari terdengar dan terpublikasi, munculnya kelompok – kelompok relawan dibeberapa daerah di Jakarta, Banten, Sulawesi, Sumatra, Jawa Tengah, Jogja, Jatim dan beberapa daerah lain di Indonesia, menunjukkan bahwa energi positif perubahan Indonesia yang dibawah Anies telah menjadi magnet yang kuat. Sehingga setuju atau tidak, Anies sudah menjadi ikon perubahan dan tak bisa dibendung lagi keberadaannya.

Melihat fonomena yang sudah tak terbendung lagi ini, lalu bagaimana sikap Anies? Anies nampaknya belum mau secara terbuka mendeklarasikan dirinya untuk menjadi Capres 2024, menurut istilah beliaunya, janganlah adzan sebelum waktunya, nanti rakyat akan bingung, kalau mau tarkhim silahkan saja.

Anies sepertinya tak seperti calon calon lainnya yang secara terbuka berani mendeklarasikan, meski posisi mereka dan Anies masih sama sama menjadi birokrat negara. Anies masih gamang, Anies masih terbelenggu oleh dirinya, meski Anies juga mencoba ingin keluar dari belenggu. Ada kalimat menarik yang diucapkan oleh Anies ketika berada di Makassar, dalam sebuah sambutan, Anies meminta kepada Pak Nurdin Halid agar dibebaskan dari tahanan kota Jakarta. Pernyataan ini klise dan biasa makna sebagaimana pernyataan sebelumnya jangan adzan sebelum waktunya.

Anies memang harus menjaga tatakrama dan kesantunan dalam berpolitik, karena Anies menyadari bahwa musuh – musuh politiknya mengincar dimana – mana. Jangankan Anies berbuat salah, Anies melakukannya hal yang benarpun masih tetap dicarikan kesalahan – kesalahannya.

Anies sudah menjadi ikon musuh bersama bagi mereka yang tak menghendaki perubahan dan sudah nyaman cara – cara kotor dan rakus mengeruk uang negara, memecah belah bangsa serta yang mencampakkan keadilan dan berkolusi dengan kekuatan jahat, penguasa dan pengusaha kotor.

Hari – hari ini dan seterusnya energi perubahan yang dibawah Anies akan terus mewarnai relung hati dan akal sehat masyarakat Indonesia. Anies membawa harapan baru, harapan tentang keadilan, harapan tentang demokrasi, harapan tentang kesantunan, harapan tentang keakraban berharga negara, harapan tentang Indonesia yang mensejahterakan, Indonesia yang damai, Indonesia yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Anies menjadi harapan masyarakat Indonesia yang menginginkan Indonesia yang bersih dan berkeadilan.

Anies akan menjadi kuda troya dan lokomotif besar yang akan menghantam siapapun yang menghadang apa yang menjadi harapan masyarakat Indonesia tentang Indonesia yang baik dan bersih.

Tentu tak ada pilihan bagi siapapun yang ingin menyelamatkan Indonesia kecuali bergabung dalam barisan dan lokomotif Anies untuk perubahan Indonesia yang baik dan berkeadilan.

Mari selamatkan Indonesia bersama Anies Baswedan. Semoga Allah meridhoi!

scroll to top