Infrastruktur Air Minum Terbengkalai Mendekati 10 Hari Habis Masa Kerja

Lumajang,Benua News.com-Air merupakan kebutuhan pokok yang bersifat primer bagi kehidupan. Semua lapisan masyarakat sangat membutuhkan keberadaan air bersih yang di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, mukai dari minum, mencuci sampai pada pengairan sawah dan tanaman lainnya.

Pemerintah daerah Kabupaten Lumajang terus berupaya dalam pemerataan pengadaan air bersih untuk warga masyarakat di pedesaan utamanya yang jaringan air bersihnya masih kurang sehingga menjadi prioritas pengadaan.

Sebagai wujud dari pmerataan air bersih, desa Rojopolon Kabupaten Lumajang terdapat pekerjaan proyek pembangunan Infrastruktur air minum Pedesaan yang di LPSE tertera nomor paket 602.1/219/6/427.58/2022, sumber dana APBD dengan nominal Rp. 404.800.786.13, masa pengerjaan 90 hari kalender dimai dari 13 Juni sampai dengan 10 September 2022.

Dari masa masa waktu 90 hari,01 September 2022 menandakan kurang 10 hari masa kerja penyelesaian pekerjaan proyek bel rampung, dari tim investigasi media terlihat masih beratakan, air belum mengalir ke sambungan -sambungam warga, terlihat di lokasi tandon banyak pipa jaringan yang belum tersambung, sehingga keseriusan pelaksana dalam mengerjakan proyek infrastruktur air minum perlu di pertanyakan.

Pantauan tim investigasi media, menemukan kejanggalan-kejanggalan tentang pekerjaan dan bahan yang tidak sesuai spesifikasi dan rab, diduga galian pipa kurang ukuran standar yaitu 60 – 80cm kedalaman, serta pekerjaan bangunan yang tidak maksimal.

Warga yang enggan di sebutkan namanya menuturkan, “galian kurang dalam pak,” ujarnya. Sementara pihak pelaksana hingga berita ini dirilis belum bisa di konfirmasi baik langsung maupun sambungan telepon, namun di awal-awal pihak pelaksana saat di hubungi via telepon menyampaikan,”kalau mau tahu semua, sudah ada di DPKP datang aja ke DPKP Cipta Karya,” ujarnya dengan suara yang tidak bersahabat dan keras juga biangnya saya masih sibuk “ungkapnya”.

Biro Lumajang