TANJUNG RAYA (benuanews.com) — Kehadiran rombongan 10 Camat beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi terbilang mendadak hadir di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, membuat Camat Tanjung Raya, Handria Asmi tersentak kaget atas kehadiran sejumlah camat provinsi tetangga, , Jumat (18/12). .
“Kehadiran 10 orang camat dari Provinsi Jambi tersebut memang terbilang membanggakan. Pasalnya, ternyata datang karena ingin belajar banyak tentang beragam inovasi yang telah kita lakukan,” terang Camat Tanjung Raya, Handria Asmi, Jumat (18/12).
Ia melanjutkan, meski kehadiran rombongan itu terbilang mendadak, tidak membuat diri dan jajarannya keteteran. Pasalnya, kebutuhan dan persiapan dalam menghadapi sesuatu hal darurat, selalu dipersiapkan. Apalagi Kecamatan Tanjung Raya salah satu daerah rawan bencana alam. Sehingga terbiasa terlatih dalam segala situasi dan kondisi.
“Kehadiran kami adalah ingin belajar banyak dari Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam ini. Karena kami melihat banyak terobosan inovasi dan kreatif yang telah dilakukan. Apalagi stuktur geografis alam dan wilayah Tanjung Raya, hampir sama dengan Kabupaten Merangin. Daerah dipenuhi danau,” ungkap Ahoi AS, Ketua Tim Rombongan Camat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Sejumlah inovasi yang dimaksut lanjutnya, seperti Inovasi Pelayanan berbasis Online atau IT. “Hal ini jelas memudahkan pelayanan kepada masyarakat terkait pengurusan administrasi. Selain itu juga membantu pemberdayaan masyarakat dan kelompok pemuda. Terobosan pemberdayaan inilah yang akan mempercepat pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan infrastuktur nantinya,” ungkap Ahoi.
Dapat kita pahami, tuturnya. Bidang pemberdayaan selain pelayanan adalah penentu kesuksesan segala pembangunan. “Jika sumber daya manusia atau kesadaran kepedulian masyarakat untuk ikut serta peduli dengan ikhlas berperan aktif, maka segala terobosan dan pembangunan akan semakin mudah terlaksana dengan baik. Sebaliknya, jika kesadaran masyarakat membantu pemerintah lemah, maka segala pembangunan fisik akan menjadi sia-sia. Karena kegiatan menjaga dan merawat bangunan fisik lemah,” ulasnya.
Ahoi juga kagum dengan percepatan pembangunan yang terjadi di Kabupaten Agam dan Provinsi Sumatera Barat beberapa tahun belakangan. “Sekitar tahun 2000-an, saya juga pernah berkunjung ke sini. Tapi belum ada Linggai Park, Masjid Raya Sumatera Barat, Lawang Park dan Lereng Singgalang Sejuta Jenjang. Hari ini kami ke sini telah bisa menikmati pembangunan destinasi wisata baru ini,” ujarnya. (okta/fajar)