Zataka Express,Cargo Darat Teratas di Sumbar

IMG-20210602-WA0092.jpg

PADANG – Jasa cargo atau jasa ekspedisi semakin hari semakin banyak diminati oleh banyak masyarakat Indonesia, terutama dalam perkembangan pasar daring atau online market. Fakta ini membuktikan, jarak antara pembeli dan penjual semakin tak terbatas, dan jarak itu berhasil dijembatani oleh jasa pengiriman barang.

Di Sumatera Barat (Sumbar) khususnya dan Indonesia umumnya banyak terdapat beragam jasa pengiriman barang atau jasa ekspedisi yang memiliki kualitas yang mumpuni plus pelayanan yang memadai. Salah satunya adalah Zataka Express, yang didirikan pada 26 April 2002 lalu.

Meski Zataka Express adalah satu-satunya perusahaan yang lahir dari daerah (Kota Padang), namun Direktur Zataka Express Riza Yulfi SH mampu membuat perusahaan jasa ini tumbuh dan berkembang dengan dukungan 20 kantor cabang di seluruh Indonesia, dengan kantor utama di Jalan Teknologi Raya No. 104 Siteba Padang – Sumatera Barat (Sumbar).

Tak berlebihan bila saat ini Zataka Express yang lahir dari “rahim daerah” mampu tumbuh menjadi salah satu penyedia jasa pengiriman barang yang digadang-gadang bakal menjadi yang terbaik diantara kompetitornya.

Bahkan Riza Yulfi semakin optimis untuk “berperang” dengan kompetitor sejenis di lapangan, dengan dukungan kantor cabang terbaru di Tanah Abang Jakarta,dan Bandung yang diresmikan pada Selasa 9 Februari 2021 lalu.

“Zataka Express siap “berperang” dengan perusahaan kompetitor sejenis. Saya optimis bisa membawa Zataka Express memenangkan kompetisi, yang ujung-ujungnya pembeli akan membeli produk kita,” kata mantan wartawan Sumbar Mandiri ini.

Melalui kantor cabang di Tanah Abang dan Bandung yang berada di lokasi strategis itu, dengan memanfaatkan perkembangan e-commerce atau perdagangan online/daring Riza Yulfi berupaya “merebut” segmentasi pasar di kedua cabang barunya tersebut.

Dengan mengambil sisi berbeda dengan kompetitor serupa, Zataka Express muncul dengan memberikan pelayanan pengiriman tanpa minimal cash. “Artinya pengiriman di bawah satu kilogram tetap kita layani,” kata Riza.

Dikatakannya, kebiasaan selama ini di Tanah Abang, para kompetitor sejenis menerapkan minimal cash, yaitu minimal pengiriman barang 30 kilogram. Namun bersama tingginya tingkat kompetisi sesama kompetitor, saat ini minimal cash yang berlaku adalah minimal 10 kilogram.

“Peluang inilah yang coba kita tangkap, dengan memberikan layanan tanpa minimal cash, dengan pasar yang ditarget adalah online shop. Karena di seputaran Tanah Abang itu banyak beroperasi toko-toko yang melakukan kegiatan penjualan online,” ujar ayah dua orang putra dan putri ini.

Riza menyebutkan, fakta selama ini membuktikan bahwa toko-toko di Tanah Abang tersebut selain melakukan penjualan offline mereka juga melakukan penjualan online. Jadi, biasanya mulai dari pagi hingga siang, toko-toko tersebut menyiapkan penjualan onlinenya, dan pada sore harinya mulai mengirimkan barang melalui jasa cargo.  

“Jadi peluang inilah yang akan kita tangkap, dengan mengedepankan layanan Cash On Delivery (COD) all Sumatera, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur, dan Bandung,” ujar Riza.

Ia mengatakan, keunggulan lain dari kantor cabang Zataka Express di Tanah Abang adalah konsumen bisa mendapatkan barang tanpa mengambilnya ke Tanah Abang, pembayarannya pun bisa dilakukan di tempat tujuan.

Kendati begitu kata Riza menambahkan, Zataka Express tetap melayani jasa cargo yang bersifat umum, dengan menawarkan pelayanan pengiriman tanpa minimal cash.

Selain itu kata Riza, hal yang unggul dan membuat Zataka Express berbeda dari perusahaan kompetitor sejenis adalah, selain dengan memasyarakatkan online shop dan UMKM, Zataka Express tidak menetapkan harga perkilogram pada barang yang akan dikirim, tapi layanan 0 sampai 2 kilogram.

“Bila perusahaan sejenis menetapkan harga perkilogramnya Rp30 ribu, Zataka Express justeru menawarkan layanan 0 sampai 2 kilogram, dengan harga Rp20 ribu saja,” katanya.

Riza mengaku layanan itu bisa diberikan pada konsumen, karena mengutamakan kekuatan armada darat ketimbang layanan udara.

“Dengan adanya tol di berbagai daerah saat ini, kita berupaya memanfaatkannya untuk menggerakan ratusan armada yang kita miliki dengan dukungan 250 orang karyawan tetap untuk melayani masyarakat,” ujar Riza. MM

scroll to top