Warga keluhkan polusi Udara fly Ash pltu suralaya di cilegon banten

IMG-20210223-WA0157.jpg

Cilegon (benuanews.com) — Masyarakat setempat yang tergabung dalam forum masyarakat peduli lingkungan (Formapel) mengutuk keras atas inseden hujan debu fly ash yang sangat merugikan masyarakat.

Kejadian yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ini akibat aktivitas pembakaran batubara yang dilakukan oleh perusahaan (BUMN) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya, yang dikeluarkan melalui cerobong asap pembakaran.

Hujan debu fly ash ini menghasilkan debu cukup tebal sehingga mengganggu aktivitas warga karena dikhawatirkan merusak kesehatan dan lingkungan hidup sekitar.

Akibatnya debu tebal dilantai teras rumah dan jemuran pakaian warga juga terkena dampaknya” Terang Edi Suriana, Ketua Formapel yang bertempat di Suralaya.

Edi juga menambahkan, kondisi pandemi covid-19 sudah cukup menjadi penderitaan masyarakat karena seluruh aktivitasnya terganggu sehingga kejadian seperti ini terkesan menambah beban masyarakat.

Hujan debu ini bukan hanya sekali ini saja. Dan sangat disayangkan kejadian ini karena yang cukup tebal

Formapel meminta kepada pihak yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan yang dapat diterima dan solusi yang tepat untuk warga terdampak.

“Kalo tak percaya tiap hari cek dilantai teras rumah warga. Kami tak mau dengar lagi alasan apapun, masalah teknis atau alasan ini itu. Solusinya bagaimana untuk masyarakat terdampak, jangan seperti mengabaikan masyarakat seluruhnya” tegas Edi.

Akibat kejadian ini, Formapel meminta untuk menghentikan proses pembangunan (PLTU) 9-10 dan menyelesaikan terlebih dahulu masalah-masalah yang ditimbulkan (PLTU) yang ada.

Ini pltu sudah tua, banyak dari dulu masalah yang merugikan masyarakat. Tapi kenapa ini mau bangun lagi ? Apa mau bunuh masyarakat?” Pungkasnya.Edi suriana/ketua (formapel). (Aguh)

scroll to top