Lebak Banten – Benuanews.com – Uang bantuan dari Pemerintah melalui BST milik salah satu KPM di Desa Kerta Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak – Banten, hampir lenyap akibat ketidak telitian petugas PT. Pos Indonesia selaku penyalur bantuan tersebut.
Siti Masitoh salah satu KPM selaku penerima bantuan BST warga Desa Kerta Kecamatan Banjarsari. Tidak ikut melakukan pencairan BLT pada saat KPM yang lain melakukan pencairan bantuan tersebut, pada Bulan Juli kemarin.
Siti Masitoh menuturkan, pada waktu mau penerimaan bantuan BST biasanya dirinya mengaku mendapatkan barkode yang diantarkan oleh RT tapi saat pencairan bulan Juli kemarin dirinya tidak mendapatkan barkode tersebut.
“Dikira saya tidak mendapatkan lagi, karena saya mendengar ada pengurangan untuk data penerima BST iya saya mah diam saja karena sudah pasti tidak dapat karena tidak mendapat barkodenya,” tutur Siti Masitoh.
Akan tetapi pada hari Kamis kemarin, Tanggal 05/08/2021 dirinya baru menerima barkode dari RT untuk mengambil beras PPKM. Siti Masitoh curiga, lantaran pada surat barkode tersebut tertera mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 600 ribu yang sudah diambil namun dirinya tidak pernah merasa mengambil.
“Saya tanyakan permasalahan uang tersebut ke RT, RW dan anggota BPD. Dan saat di tanyakan oleh anggota BPD dan masyarakat ke pada pak lani selaku pegawai pos yang bertugas menyalurkan BST, akhirnya uang tersebut di kasihkan oleh pa lani ke saya dengan nominal RP. 600 ribu,Berarti kalau saya diam saja uang bantuan saya akan hilang diambil orang lain,” katanya
Sementara Lani petugas Penyalur dari Pos, saat dihubungi wartawan Pada Jum’at (06/08/2021) mengakui kelalaiannya saat bertugas dirinya tidak teliti.
Saya akui ini kelalaian saya saat melakukan pencairan dana BST yang tidak teliti dengan data identitas KPM.” Katanya
Lani menyarankan untuk informasi selanjutnya mengenai permasalahan tersebut agar menghubungi pak Hendri selaku ekbang di Desa Kerta.”Katanya.
Sementara Hendri Kasie Ekbang Desa Kerta. ” Menyampaikan, bahwa permasalahan ini sudah beres.
“Udah klir, hanya kekeliruan alhamulillah tidak ada yang dirugikan dan untuk uang pak Lani sudah dikembalikan lagi.” Katanya.
Sementara mengenai kronologis kejadiannya Hendri enggan menjelaskan. ( Kusnadi- Krwil)