Limapuluh Kota ,- BenuaNews. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) tingkat Kota/Kabupaten se Indonesia tepat berusia 3 tahun terhitung tanggal 15 Agustus 2021 kemarin. Lembaga Pengawas Pemilu ini terbentuk dari rahim konstitusi dengan segenap kewenangan serta fungsinya mengawal proses demokrasi Pemilu.
“Momen tiga tahun Bawaslu Kabupaten/Kota yang jatuh pada 15 Agustus tahun ini, kita maknai sebagai wujud tekad pengabdian, serta konsistensi menjaga demokrasi dalam setiap tahapan dan proses penyelenggaraan Pemilu,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Limapuluh Kota, Yoriza Asra, kepada wartawan di Kantor Sekretariat Bawaslu, Senin (16/8).
Setelah 3 tahun Bawaslu 50 Kota menjadi lembaga yang permanen, Yoriza Asra menyebut, tidak sedikit peran dan kontribusi yang telah ditorehkan Bawaslu dalam menyukseskan Pemilu berintegritas. Terutama dalam menjalankan fungsi serta kewenagannya, mulai dari melakukan pengawasan, penanganan pelanggaran hingga penyelesaian sengketa Pemilu.
Ia optimis, Bawaslu Limapuluh Kota dengan segudang pengalaman yang telah dihadapi sepanjang 3 tahun ini, ke depan akan semakin matang dalam menerapkan strategi serta langkah-langkah pengawasan. Tugas lainnya, yakni dalam meningkatan peranan aktif dan kontribusi masyarakat.
Sebab, partisipasi aktif masyarakat, katanya, selama ini menjadi kunci keberhasilan Bawaslu dalam menjalankan tugas fungsinya. Begitu pula dengan soliditas tim, mulai dari jajaran internal Bawaslu sendiri sampai ke tingkat ad hoc, ke depan juga perlu lebih dilakukan penguatan.
“Sebentar lagi kita akan menyongsong proses penyelenggaraan Pemilu 2024, dimana tahapannya pun sudah diambang mata, yakni awal tahun 2022 mendatang. Tentunya, kami minta dukungan, supaya Bawaslu tetap dapat mewujudkan cita-cita demokrasi bagi bangsa kita,” tutur Yoriza.
Kendati resepsi ke-3 tahun hanya dilakukan secara sederhana, mengingat kondisi pandemi Covid-19, namun kegiatan syukuran Bawaslu Limapuluh Kota tetap dinilai penuh makna. Selain Ketua Bawaslu, Yoriza Asra, ikut hadir dua komisioner lainnya, Ismet Aljannata dan Zumaira. Tak ketinggalan pula Koordinator Sekretariat, Mellia Rahmi beserta jajaran sekretariat Bawaslu.
Terpisah, tokoh akademisi dan pemerhati demokrasi Luak Limopuluah, Budi Febriandi menyebut, setelah 3 tahun Bawaslu Kabupaten/Kota menjadi lembaga permanen, diharapkan kelak Bawaslu terus menjadi lembaga berkompeten dan berintegritas. Lembaga independen itu juga diharapkan dapat menjadi tonggak kokoh penjaga nilai-nilai demokrasi.
“Selamat kita ucapkan pada Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia yang sudah 3 tahun menjadi lembaga permanen. Kita melihat, selama ini peran Bawaslu dengan fungsi dan kewenangannya sangat vital dan strategis. Mudah-mudahan ke depan Bawaslu semakin memperlihatkan eksistensinya, terutama dalam mengawal setiap proses penyelenggaraan Pemilu,” harap Budi. (Julian )