DOMPU,NTB.Benuanews.com. 28 Juni 2025 – Sebuah insiden tragis terjadi di Dam Tanju, Desa Tanju, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, pada Sabtu (28/6/2025) siang. Seorang pemancing bernama Lalu Sawal, warga Desa Lancijaya, dinyatakan meninggal dunia usai tenggelam saat berenang kembali ke tepian dam usai memancing. Kejadian tersebut menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Peristiwa bermula saat dua warga Desa Lancijaya, Lalu Sawal dan rekannya Lalu Burhanuddin, memutuskan memancing di area Dam Tanju sejak pagi hari. Keduanya memilih posisi memancing yang terpisah, dengan jarak sekitar 200 hingga 300 meter satu sama lain. Sementara jarak antara posisi korban dan bibir dam diperkirakan mencapai 100 meter, dengan kedalaman air lebih dari tiga meter.
Sekitar pukul 11.00 WITA, korban yang telah selesai memancing memutuskan untuk kembali ke tepi. Ia berenang perlahan, namun di tengah perjalanan tubuhnya tampak mulai melemah. Dari kejauhan, Lalu Burhanuddin melihat hanya tangan korban yang muncul di permukaan, seolah sedang berusaha menggapai sesuatu untuk tetap mengapung.
Melihat sahabatnya dalam kondisi kritis, Burhanuddin spontan berenang mendekat untuk memberikan pertolongan. Namun, jarak yang cukup jauh serta kepanikan yang melanda membuatnya kehabisan tenaga. Di tengah upaya penyelamatan, Burhanuddin mulai merasakan kelelahan berat dan sesak napas. Dalam kondisi itu, ia harus membuat keputusan sulit: kembali ke tepi dam untuk mencari pertolongan, atau melanjutkan upaya penyelamatan yang berisiko menambah korban.
Dengan penuh keterpaksaan dan rasa bersalah, Burhanuddin memutar arah dan berenang menuju tepi. Sesampainya di darat, ia segera meminta bantuan kepada petani kacang yang kebetulan sedang bekerja di sekitar lokasi. Bersama warga sekitar, mereka lalu berupaya menghubungi keluarga korban di Desa Lancijaya dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.
Kabar tenggelamnya Lalu Sawal segera menyebar. Warga dari Desa Tanju dan sekitarnya mulai berdatangan ke lokasi untuk membantu proses pencarian, meski hanya menggunakan peralatan seadanya. Upaya pencarian dikoordinasi langsung oleh Kepala Desa Tanju, Buyung Susanto, S.H., bersama Babinsa Desa Tanju Sertu Rusman. Dalam keterangannya kepada media, Kades menjelaskan bahwa korban diduga tenggelam sekitar pukul 11.00 WITA, dan saksi utama kejadian adalah petani yang berada di sekitar lokasi.
“Korban ditemukan pada jarak sekitar 100 meter dari bibir dam, di kedalaman lebih dari tiga meter. Sejak Dam Tanju berdiri, ini sudah yang keempat atau kelima kalinya kejadian serupa terjadi,” ungkap Buyung Susanto.
Ia juga mengingatkan bahwa Dam Tanju menyimpan potensi bahaya, terutama bagi warga dari luar desa yang belum memahami karakteristik wilayah tersebut. Dam Tanju memiliki debit air mencapai 18.270.000 meter kubik, dengan kedalaman yang sangat bervariasi, dari hanya satu meter hingga puluhan meter di beberapa titik.
“Kami sudah memasang sejumlah papan peringatan bersama pihak BWS, tapi masyarakat juga harus lebih waspada. Jangan hanya mengandalkan penglihatan, karena kondisi permukaan air bisa menipu,” tambahnya.
Sekitar pukul 14.30 WITA, pihak kepolisian bersama saksi kunci, Lalu Burhanuddin, tiba di lokasi untuk menunjukkan titik terakhir korban terlihat. Tak lama berselang, tepat pukul 14.49 WITA, tim berhasil menemukan jasad Lalu Sawal dalam kondisi tak bernyawa di kedalaman lebih dari tiga meter.
Isak tangis keluarga pecah saat proses evakuasi dilakukan. Jenazah Lalu Sawal langsung dibawa ke rumah duka di Desa Lancijaya untuk disemayamkan.
Insiden ini menjadi pengingat keras bagi siapa pun yang beraktivitas di sekitar Dam Tanju, bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama, terlebih saat berada di kawasan perairan dengan kedalaman dan arus yang tak terduga.
(Tim Investigasi)