Payakumbuh – Taman Batang Agam terganggu dengan munculnya parkir liar yang mengatas namakan warga setempat, para pengunjung yang datang, setiap parkir dipinggir jalan Batang Agam dikenakan parkir 3000 sampai 5000, kalau tidak bayar dengan rada memaksa tetap diminta.
Salah seorang pengunjung yang tidak mau disebut namanya menyampaikan, ” kami parkir awalnya tidak ada orang yang mengatur, disaat keluar sudah ada aja bapak bapak yang meminta uang, disampaikan maaf, situkang parkir langsung kasar dan menatap tajam, (mambalalak)” dengan terpaksa kami bayar, karena takut bermasalah.
Lain lagi yang dialami Mita, kami parkir hanya untuk menikmati kuliner yang ada di Taman Tepi Batang Agam, saat makan datang saja orang dengan mengendarai sepeda motor dan langsung minta uang kepada pengunjung yang ada,
Siapa yang tidak bayar akan mendapatkan kata kata kasar, atau disuruh pergi dari sana, karena sepanjang Tepi Batang Agam sudah dianggap tempat parkir bagi pengunjung.
Yang lebih mirisnya tukang parkir tidak menjaga atau mengatur kendaraan, hanya meminta uang saja, dan langsung pergi, oleh sebab itu kami sebagai warga kalau bisa Pemerintah Kota Payakumbuh menertibkan hal tersebut, atau bisa juga dibiarkan sebagai bentuk premanisme. (Tim)