Syarpin Pengurus Mushalla Nurul Ihsan Kajai Menangis Terisak Dihadapan Team Relawan Kopas ANAM dan ACT Sumbar

IMG-20220319-WA0023.jpg

Padang, Benuanews.com,- Gempa bumi magnitudo 6.1 yang berpusat di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman pada Jumat (25/2/2022) seketika menyita perhatian publik. Sebagai respon kepedulian atas bencana yang menimpa bantuanpun datang dari berbagai pihak mulai dari dalam negeri bahkan hingga sampai keluar negeri.

Perwakilan Ikatan Perantau Minang dari luar negeri seperti Hamburg Jerman dan Melbourne Australia yang di koordinasikan melalui Ibu Hilma dari Kepala Bagian Rantau Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengatakan bahwa peran perantau Minang ikut hadir dalam mengirimkan bantuan untuk Pasaman Barat dan Pasaman.

Hari Senin (14/3/2022) pasca pelepasan secara seremonial oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy perwakilan dari perantau Minang juga langsung ikut bersama rombongan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Kopas Anam menuju Pasaman barat.

“Dan pada hari itu kita langsung ikut mengantarkan bantuan atas amanah dari Lions Club Movast & Hope Jakarta, Menan Express Jakarta, Rang Minang Hamburg Jerman dan dari Melbourne Australia berupa tendon air, selimut, bahan makanan dan pakaian baru” Ungkap Hilma.

Salah satu yang terkena dampak paling parah akibat gempa m 6,1, yang mengguncang Pasaman dan Pasaman Barat 25 Februari 2022 adalah rumah ibadah. Dari data yang diperoleh, lebih dari 80 mesjid dan Musholah yg terdampak gempa. Tetapi karena hari hujan lebat saat kunjungan, kami hanya bisa mendata sekitar 6 buah bangunan Masjid dan Mushalla yang hancur akibat gempa ujar Rina.

Salah satunya Mushalla Nurul Ihsan Nagari Kajai Pasaman Barat, yang berdiri puluhan tahun yang lalu, sekarang rata dengan tanah. “Saya dulu bersusah payah membangun Mushalla ini dengan uang sendiri, kemudian ditambah dengan infak dari jamaah” ujar Syarpin pengurus Mushalla sambil berurai air mata

“Dimana lagi tempat kami beribadah, sekarang semua sudah hancur akibat gempa” ungkapnya dihadapan team relawan Koperasi ANAM, Branch Manager ACT Sumbar dan ibu Hilda Kabag Pembangunan Kantor Gubernur Sumatera Barat.

Syarpin tidak tau dimana mereka akan melaksanakan shalat taraweh nanti. Dirinya berharap mudah-mudahan ada dermawan yang bersedia membangun kembali Mushalla Nurul Ihsan yang sudah runtuh tersebut.

Diperkirakan untuk bisa dipergunakan kembali, dibutuhkan biaya sekitar Rp 250 juta. Belum lagi masjid dan mushalla yang lainnya. Jadi diperkirakan butuh biaya untuk pembangunan kembali masjid dan mushalla tersebut lebih kurang Rp 2,5 miliar.

Sementara itu Aan Saputra Kepala Cabang ACT Sumbar mengucapkan terimakasih kepada segenap keluarga besar urang awak yang di rantau melalui Ikatan Perantau atas kepercayaannya kepada ACT dalam menyalurkan bantuan gempa Pasaman Barat dan berharap jalinan komunikasi yang baik ini terus terjaga.

“Alhamdulillah, kami dari ACT mengucapkan terimkasih atas kepercayaan para perantau minang dalam menyalurkan bantuan gempa Pasaman Barat ini, semoga jalinan komunikasi yang baik ini terus terjalin dengan baik sehingga banyak melahirkan kolaborasi-kolaborasi kemanusiaan untuk meluaskan jangkauan manfaat atas donasinya” Jelas Aan.

Sementara itu Ketua Koperasi Anak Nagari Minangkabau F. Takarina berharap kepada para donatur agar bersedia untuk menginfakkan sedikit hartanya guna pembangunan kembali masjid dan mushalla tersebut.

“Barang siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga (HR Bukhari nomor 450 dan Muslim no 533)” ujar Rina. Rina berharap mudah-mudahan dalam waktu yang tidak berapa lama, pembangunan masjid dan mushalla yang hancur karena gempa tersebut bisa dibangun kembali.

Kabar gembira datang dari salah satu IKM Melbourne Australia yang bersedia membangun satu musholah. Hal ini sudah disampaikan pada Kabag Rantau Hilma dan segera akan dilaksanakan pembangunannya lewat team ACT Padang Sumatera Barat.

Team ACT dan Kopas Anam juga Kabag Rantau sedang berikhtiar untuk mengumpulkan donasi dari para dermawan seluruh dunia agar bisa membangun kembali masjid2 dan musholah2 yang dulu berdiri kokoh di tengah pemukiman masyarakat. Dan akan disediakan juga sarana ibadah lain untuk membantu para jamaah lebih produktif dan khusuk saat beribadah. Tolong doakan kami, semoga ikhtiar kami ini mendapatkan hasil yang maksimal kata Aan diakhir wawancaranya.

(Marlim)

scroll to top