Sungai Merangin Keruh Akibat PETI, Warga 15 Tahun Menanti Tindakan Pemerintah

1000754175.jpg

Merangin-Jambi(Benuanews.com)-Kejernihan Sungai Merangin kini tinggal kenangan. Air sungai yang dulu menjadi sumber kehidupan warga, terutama di Desa Tanjung Gedang, kini berubah keruh dan tak lagi bisa dimanfaatkan. Warga menduga, kondisi tersebut akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang semakin marak dan tak terkendali.

Melalui akun TikTok @abang.jim, seorang warga bernama Jimi menyuarakan keresahan masyarakat. Ia menyebut, kerusakan Sungai Merangin bukanlah persoalan baru, melainkan sudah berlangsung sejak lebih dari satu dekade lalu.

“Ini sudah dari tahun 2010, sampai sekarang saya pribadi sangat prihatin dengan kondisi Sungai Merangin, terutama aliran yang melewati desa kami, Tanjung Gedang. Dulu jernih, sekarang jadi kuning. Akibatnya, pinggiran sungai yang dulunya bersih sekarang penuh kotoran karena masyarakat sudah tidak berminat lagi untuk membersihkannya,” ujarnya saat dikonfirmasi.Minggu 24 Agustus 2025

Menurut Jimi, aktivitas PETI di bagian hulu sungai, terutama di wilayah Bangko Mudik, masih marak hingga kini. Selama air Sungai Merangin tidak kembali jernih, ia meyakini aktivitas ilegal itu masih terus berjalan.

“Harapan kami,kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,Bapak Kapolri dan Panglima TNI Untuk menghilangkan PETI dikabupaten Merangin.Bila Perlu Turun Langsung ke Merangin.

Kami Berharap Pemerintah segera bertindak dan mengembalikan kejernihan Sungai Merangin. Jangan sampai masyarakat terus-menerus apatis dan merasa tidak peduli lagi dengan lingkungan,” tegasnya.

Ia juga menilai, kondisi ini terjadi akibat pembiaran selama lebih dari 15 tahun. Padahal, Sungai Merangin memiliki potensi besar bagi kehidupan masyarakat di sepanjang alirannya.Gubernur Dan Bupati belum mampu untuk mengembalikan Kondisi Air sungai merangin.

“Secara sadar, sudah ada pembiaran selama ini. Sungai ini bagian dari sumber kehidupan, tapi justru dibiarkan rusak,” tambah Jimi dengan nada kecewa.

Warga pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk menindak tegas aktivitas PETI dan menyelamatkan Sungai Merangin sebagai sumber air bersih dan penopang kehidupan masyarakat.

(Ardi)

scroll to top