Dompu,NTB.Benuanews.com.Festival Lakey tahun 2025 mencetak sejarah baru Tarian Kolosal Ou Balumba (Memanggil Ombak) sukses memecahkan rekor dunia dengan melibatkan Dua Puluh Satu Ribu Dua Ratus Dua Puluh (21.220 penari) di pesisir pantai Lakey, Kabupaten Dompu, NTB, jumlah ini jauh melampaui target awal pemerintah Kabupaten Dompu sebanyak 15 ribu penari dan secara resmi tercatat oleh museum rekor Indonesia (MURI) sebagai penampilan tarian kolosal terbanyak di Indonesia dan Dunia.
Pada Kesempatan ini Bupati Dompu Bambang Firdaus SE, mengatakan bahwa “Keberhasilan Tarian “Ou Balumba” dalam Event Festival Lakey 2025 meraih rekor MURI dengan jumlah penari terbesar menjadi keberhasilan seluruh lapisan masyarakat Dompu dan terima kasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak atas pencapaian ini, mari kita terus merajut kebersamaan untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam event-event berikutnya sehingga Dompu Maju yang kita harapkan bisa diwujudkan”, kata Bupati
Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri menyampaikan bahwa pencapaian Dompu sangat luar biasa karena jumlah penari ini bahkan mengalahkan rekor sebelumnya yang di cetak Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia mengatakan bahwa Kabupaten Jember sebelumnya hanya mencatatkan 12 Ribu orang dalam kegiatan tarian dan sedekah Laut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu Abdul Muis juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini menurutnya meski awalnya ditargetkan 15 Ribu penari dengan banyaknya tantangan di lapangan berkat kerja tim yang solid dan berkat dukungan masyarakat yang luar biasa kegiatan tarian kolosal “Ou Balumba” bisa berjalan sukses. Ia menguatkan bahwa sesuai dengan catatan MURI jumlah penari yang terlibat mencapai 21.220 orang bahkan jika dilihat langsung di lokasi jumlahnya diperkirakan melebihi 30 Ribu penari.
Prosesi tarian di awali dengan Do’a bersama yang di pimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Dompu Kiyai H.Moh.Nasuhi dimana dalam Do’a tersebut disampaikan harapan agar gelombang yang di panggil justru membawa keberkahan bagi umat manusia
Pemangku Adat Hu’u Abdul Malik H.Yusuf yang turut memangku jalannya prosesi menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan di landasi oleh nilai-nilai ke agamaan dan ke arifan lokal prosesi juga di mulai dengan permohonan kepada Tuhan yang maha Esa tidak hanya keberkahan untuk masyarakat Hu’u tetapi juga seluruh masyarakat Dompu.
(IMRAN)