KIWIROK, – Dalam rangka melaksanakan tugas kemanusiaan disamping menjaga perbatasan kedaulatan Negara Republik Indonesia yang merupakan tugas pokok Satgas Pamtas TNI Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista Pos Kiwirok juga turut serta melaksanakan tugas evakuasi korban kekerasan yang dilakukan oleh KSTP pasca terjadinya kontak tembak antara aparat TNI dengan KSTP Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Alipki Taplo di Distrik Kiwirok pada hari Senin lalu.
Personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas TNI Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista bersama Polsek, Koramil dan Yonif 751/VJS melaksanakan penyisiran ke lokasi hilangnya korban dari pihak sipil yang merupakan tenaga kesehatan Puskesmas Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat, (17/09/2021).
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista, Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, S.E., M.Si., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Sabtu, (18/09/2021).
Dansatgas mengungkapkan bahwa membenarkan personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista melaksanakan tugas evakuasi para tenaga kesehatan yang merupakan korban kekerasan yang dilakukan oleh KSTP Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Alipki Taplo di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, tentunya dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan mengawasi jalan-jalan maupun medan-medan yang memungkinkan dijadikan sebagai jalan persembunyian KSTP tersebut.
“Saat Personel kami melakukan evakuasi korban bersama dengan tim gabungan TNI-Polri lainnya membutuhkan waktu kurang lebih 2 (dua) jam dengan menyusuri jurang yang dalam dan terjal, selain itu mendapati adanya gangguan dari KSTP ketika akan melaksanakan pengangkatan Jenazah yang di indentifikasi bernama Gabriela Maelani yang merupakan salah satu tenaga kesehatan atau suster yang bertugas di Puskesmas Distrik Kiwirok,” ungkap Dansatgas.
Di tempat terpisah, Danpos Kiwirok Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Partista Letda Inf Adi Susanto menyampaikan bahwa memerintahkan Sertu Laharjo dengan sejumlah 13 (tiga belas) Prajurit Satgas Pamtas TNI Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista lainnya diterjunkan dalam melaksanakan tugas evakuasi korban (tenaga kesehatan) yang berada di jurang dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter selama kurun waktu 2 (dua) hari tepatnya dimuali pada hari Rabu, 15 September dan hari Jumat, 17 September 2021.
“Pelaksanaan Evakuasi Korban di hari pertama (rabu sore) dari kedalaman jurang tersebut kami dari Satgas dengan dibantu oleh personel Koramil, Polsek dan masyarakat setempat berhasil menyelamatkan 1 (satu) orang nakes atas nama Suster Kristina Sampe Tonapa yang berada di tengah jurang dalam kondisi lemas dan terdapat luka memar serta luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya, kemudian pada hari kedua (kamis) dikarenakan cuaca tidak mendukung turun kabut tebal seharian penuh sehingga evakuasi dilakukan pada hari berikutnya yaitu hari jumat, tim kami dengan ditambah personel Yonif 751/VJS berhasil mengevakuasi korban kedua yang berada di dasar jurang atas nama suster Gabriela Maelani dalam kondisi sudah meninggal dunia dan proses pengangkatan jenazah membutuhkan waktu sekitar 2 (dua) jam dari pukul 14.00 WIT sampai dengan 16.12 WIT karena kondisi medan yang terjal dan dalam,” ujar Danpos.
Selama Proses evakuasi tersebut tim mengalami gangguan tembakan dari KSTP sejumlah 6 (enam) orang yang terlihat berada di seberang jurang lokasi jenazah suster Gabriela Maelani (22) ditemukan tepatnya dari arah jalan kampung Pelibib, namun gangguan tersebut dapat diatasi oleh Prajurit TNI sehingga jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan disemayamkan di lingkungan Koramil Kiwirok.
Sementara ini, proses evakuasi telah berhasil dilaksanakan dengan mengamankan 9 (Sembilan) orang tenaga kesehatan dari Puskesmas Kiwirok ke Jayapura dan telah mendapatkan perawatan serta pengobatan dari pihak medis. (Tim)