Gunung Sitoli, Benua news.com : Permintaan uang Rp 250.000 dalam program PTSL pada Pengurusan sertifikat tanah semakin merajalela, Pihak BPN Kabupaten Nias Perintahkan pihak Desa Kutip Uang,
Juma’at 29/04/2022
Kabarnya persoalan ini menjadi Bomerang ditengah-tengah masyarakat ditambah lagi pernyataan Presiden RI Jokowidodo yang menyampaikan dimedia bahwa program pengurusan sertifikat tanah Gratis tidak dikutip biaya,
Hal ini sangat bertolak belakang pada penjelasan Erwin Manurung KTU BPN Kabupaten Nias yang menyatakan, Di izinkan dikutip uang 250 Ribu sesuai peraturan 3 Menteri
” Kami menyarankan disetiap Desa agar memberika uang 250 Ribu dalam pengurusan sertifikat tanah melalui program PTSL”, Ucapnya
Kira-kira Apa kegunaan uang 250 Ribu itu dikutip dari Masyarakat pak,?
” Uang tersebut digunakan untuk Beli materai, untuk Makan Anggota kami dilapangan dan sewa tempat tinggal mereka selama berada didesa”, Jawab KTU BPN Kabupaten Nias itu
Selanjutnya persoalan dibenarkan salah satu perangkat Desa yang berinisial SZ salah satu desa yang ada di kabupaten Nias Utara menyampaikan,
” Benar pak, kami disuruh pihak BPN Mengutip uang 250 ribu pada Pengurusan sebidang tanah kepada masyarakat, dan uang tersebut diarahkan beli rokok Anggota mereka dilapangan, Beli Aqua, Beli Materai. Beli Makan Mereka dan sisanya setoran kepada pimpinan BPN Kabupaten Nias yang berada dikota Gunungsitoli”, Ungkapnya dengan nada santai
Situasi ini sangat membingungkan publik dimana pemerintah menyampaikan gratis namun pada realitanya dikutip uang kepada masyarakat, Hal ini dikomentari Edward lahagu Kordinator Infokom Pengurus Cabang Perkumpulan Senior GMKI Kepulauan Nias (PCPS-GMKI KEPNIS) Menyampaikan,
” Situasi ini menjadi tanda tanya kepada kita dimana pihak BPN sesuai Pernyataannya mengizinkan adanya kutipan pada pengurusan PTSL itu, Namun yang kita dengar melalui media yang disampaikan Presiden RI Jokowidodo bahwa pengurusan sertifikat tanah kepada masyarakat gratis, Namun jika yg disampaikan BPN tidak benar maka hal ini bisa menjadi dugaan Pungli”, Tuturnya Edward lahagu Mengakhiri.
Reporter : Yosua zega