Pessel, Benuanews.com
Puskesmas Kayu Gadang, di Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, akan beroperasi di akhir tahun 2021 ini. Puskesmas ini sempat Vacum satu tahun lamanya semenjak siap dibangun di daerah itu.
Kepala Bidang (Kabid) SDK dan Sapras, Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Asrul mengatakan, pukesmas itu Vacum satu tahun lamanya dan tidak beroperasional setelah bangunanya selesai di akhir tahun 2019 lalu. Melihat bangunan pukesmas yang begitu bagus, anggota Komisi lV DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, secara keseluruhan baik dibanggar pada saat menggelar evaluasi pembahasan anggaran tahun 2021 – 2022, meminta kepada pemerintah daerah agar pukesmas itu secepatnya beroperasi di akhir tahun ini.
Dikatakan, atas hal itu pihaknya mengambil sikap dan langsung berkoordinasi dengan pimpinan dan Sekretaris Daerah bagaimana penempatan tenaga untuk mengoperasionalkan pukesmas tersebut.
“Pukesmas Kayu Gadang akan beroperasi di akhir tahun ini. Saya telah berkoordinasi dengan pimpinan Bupati Rusmayul Anwar dan juga Sekda agar secepatnya pukesmas itu beroperasi,” kata Asrul yang baru dilantik pada 28 Oktober 2021 lalu, Jumat (3/12).
Maka dari itu, kata dia, langkah yang dilakukan pihaknya mencoba merapatkan tenaga yang ada dibeberapa Pukesmas seperti Pukesmas Pasar Kuok, Pukesmas Kambang, dan Pukesmas Empat Koto Mudik, yang bakal ditempatkan di pukesmas itu agar bisa beroperasi di akhir tahun ini.
“Di sana minimal sembilan tenaga yang harus ditempatkan, Sepuluh dengan pimpinan. Ada dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, petugas labor, apoteker dan lainnya,” ujarnya.
Pekesmas itu dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menelan anggaran sebesar Rp6 Miliyar.
Asrul melanjutkan, dalam anggaran perubahan 2021 – 2022, pemerintah daerah juga menyediakan anggaran sebesar Rp400 juta untuk pembelian Alat – alat kesehatan. Dari keseluruhan itu Rp100 juta diantaranya untuk pembelian mobiler yang mana pengadaanya melalui Ekatalog.
“Insyaallah, minggu ke dua Desember 2021,Alkes dan mobiler ini datang,”kata dia.
Kemudian, kata Asrul, untuk dua orang tenaga Clening Service dan satu orang Satpam yang berkerja pada pukesmas itu pihaknya menyerahkan langsung kepada wali nagari setempat dengan persyaratan minimal berijazah Sekolah Menengah Atas.
Untuk kedepanya ia pun berencana bakal menempatkan tenaga yang berdomisli di dekat pukesmas tersebut, sehingga tenaga yang berdinas tidak jauh lagi ke pukesmas induk surantih.
Selain itu, juga akan membagi jumlah atau batas wilayah sehingga pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di masyarakat bisa terakomodasi.
“Dengan beroperasinya pukesmas di Kayu Gadang ini, berarti telah 21 pukesmas di pesisir selatan yang beroperasi secara baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, Vakum dengan tidak beroperasinya pukesmas tersebut hal ini disebabkan terkendala kekurangan anggaran, alat kesehatan, mobiler dan tenaga.
“Jadi, dalam mengoperasikan pukesmas ini tentu merencanakan kebutuhan tenaga, alat kesehatan dan anggaran. Tanpa ini sebuah pukesmas secara operasional nihil,” tutupnya.(MW)