Proyek Semenisasi Kampung Bunga Raya jalan Pertanian Diduga Penghulu Menerima Setoran Dari KKAD.

IMG-20240904-WA0083.jpg

Bunga Raya – Benua news com : Proyek Semenisasi di jalan Pertanian melalui Dinas PU Provinsi Riau
Menelan biaya Rp.500 juta tanpa menggunakan besi tikar,
Yang dikerjakan oleh kelompok kerja antar Desa (KKAD), Panjang jalan tersebut kurang lebih 500 Meter dengan ketua kordinator pekerja seorang Kadus bernama Sutrisno
Kamis (4/9/2024).

Ketua LSM Forkorindo Kabupaten Siak Syahnurdin angkat bicara mengenai hal pekerjaan semenisasi tersebut, mengatakan bahwa pembangunan jalan dengan panjang kurang lebih 500 m tanpa menggunakan besi tikar dan rendemix, tentunya untuk ketahanan jalan tersebut tidak akan kuat, apalagi jika dikerjakan asal asalan seperti itu dan dikerjakan tanpa spek dan mengurangi volumenya,” Ujar Syahnurdin.

Ketua LSM Forkorindo Siak Syahnurdin juga akan menidak lanjuti masalah proyek semenisasi yang tanpa menggunakan tikar besi dan Rendemix tersebut, untuk laporan kepada
APH di Kabupaten Siak dan APH Provinsi Riau.

“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari beberapa Penghulu, bahwa semua kegiatan diatur oleh seorang koordinator bernama Purnomo, dirinya disebut sebut sebagai pengumpul uang dari kegiatan tersebut untuk dibagi bagi kepada wartawan dan LSM. Saya katakan sampai saat ini kami tidak pernah menerima jadi LSM dan Wartawan mana yang dimaksud,” sebut Syahnurdin

Pantauan media ini dilapangan memang tampak bahwa jalan semenisasi tanpa menggunakan tikar besi dan Rendemix ini benar adanya dan akan dipastikan jalan tersebut tidak akan bertahan lama serta mudah hancurnya. Dan tentu dapat merugikan masyarakat dan negara kerena dana pembuatan jalan semenisasi itu menggunakan uang negara melalui dana APBN

Sebagaimana diketahui bahwa Jalan pertanian menuju areal persawahaan dikampung Bunga Raya Kecamatan Bunga Raya tersebut seharus nya dilaksanakan lah sebaik mungkin agar masyarakat dapat menikmatinya sampai perekonomian nya tumbuh dan sejahtera. bukan proyek asal asalan.

Sementara itu, Pengamat Pengairan yang di tunjuk oleh Balai Pengairan Wilayah Tiga Sumatera yang pdrnah dijumpai oleh ketua LSM Forkotindo memgatakan tidak pernah dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut

Sampai berita ini dipublikasikan penghulu kampung Bunga Raya Paiman tidak dapat dihubungi untuk dikonfirmasi.

(Team)

scroll to top