MENTAWAI (benuanews.com) – Gempa yang terjadi secara beruntun di Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Senin, 29 Agustus 2022 lalu memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat setempat. Upaya pemulihan kondisi masyarakat pasca gempa di Siberut Barat menjadi fokus utama Pemkab Kepulauan Mentawai.
Dalam upaya pemulihan tersebut Pj Bupati Mentawai Martinus Dahlan bersama Forkopimda dan Kepala OPD serta unsur terkait memberikan dukungan nyata kepada korban terdampak gempa tersebut dengan mengunjunginya ditempat pengungsian.
“Ini adalah ujian bagi kita. Ujian ini juga pernah dialami oleh saudara-saudara kita di Pulau Sipora dan Sikakap pada tahun 2010 silam. Bedanya, bencana ini tidak sampai memakan korban jiwa. Bagaimana pun, kita berada di daerah yang memang rawan bencana, untuk itu kita tetap harus siaga dalam menghadapi bencana,” ucap Pj Bupati Mentawai Martinus Dahlan dihadapan para pengungsi disalah satu posko pengungsian di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat.(02/09/2022) .
“Untuk itu kami berharap masyarakat di Siberut Barat agar tetap bersabar dan tidak boleh putus asa atas kondisi bencana yang terjadi. Hendaknya bencana yang sudah terjadi pembelajaran bagi kita untuk tetap selalu waspada. Dahulu, gempa bagi nenek moyang orang Mentawai dianggap sebagai suatu pertanda akan memasuki musim buah-buahan. Namun saat ini, bagaimana kita bisa mengartikan secara positif agar gempa bukan menjadi hal yang perlu ditakutkan, tetapi memunculkan kesiapsiagaan. Mudah-mudahan, kita semua tetap diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” ” kata Martinus Dahlan.
Martinus Dahlan juga berpesan kepada tenaga medis yang ada di Siberut Barat agar dapat memperhatikan kesehatan masyarakat pasca gempa. Saat ini, kata dia, bantuan logistik dan makanan masih dalam perjalanan menuju Siberut Barat. Hal itu disebabkan, kondisi cuaca yang belum memungkinkan untuk sampai ke lokasi.
“Informasi terakhir, kapal sudah sampai di Pokai, Muara Sikabaluan. Karena kondisi cuaca yang belum kondusif, berkemungkinan perjalanan akan dilanjutkan besok pagi, (hari ini, red). Namun, untuk kebutuhan masyarakat masih tersedia di Siberut Barat untuk beberapa hari ke depan,” ungkap Martinus Dahlan.
Ditempat lain, Sekretaris BPBD Kepulauan Mentawai, Jarson kepada wartawan (02/09/2022) mengatakan, bahwa, kondisi kapal Nade yang membawa logistik ke Siberut Barat sudah sampai di dermaga Pokai, Siberut Utara dan menurut informasi yang didapat dari Kapten Kapal Nade, perjalanan akan dilanjutkan besok pagi ke Simalegi.
“Cuaca dan gelombang masih besar dan tidak bisa kita paksakan. Jadi, kapal Nade yang membawa logistik terpaksa harus menginap, (01/09/2022) di Pelabuhan Pokai, Muara Sikabaluan, Siberut Utara. Kalau cuaca bagus, perjalanan akan dilanjutkan pagi ini). Sebelumnya, kapal juga terpaksa menginap di pelabuhan Maileppet,” ungkap Jarson.
Bantuan yang ada di atas Kapal Nade berupa beras, gula, mie instan, biskuit, terpal, tikar dan kebutuhan lainnya. Saat ini, kondisi cuaca dan gelombang laut masih relatif besar di Mentawai. Curah hujan juga masih relatif tinggi untuk wilayah Sipora dan sekitarnya.(W).