TANJABTIM.(Benuanews.com),Perjudian dadu beroperasi pada malam tahun baru di desa bangun karya,kecamatan rantau rasau kabupaten tabung jabung timur provinsi jambi.
Salah seorang bandar dadu yang biasa di panggil sehari – hari dengan panggilan konco saat di tanya melalui telfon selular terkait perjudian jenis dadu konco membenarkan bahwa ia emang membuka perjudian dadu di pasar pelita saat malam tahun baru, yang mana buka perjudian dadu tersebut pukul 22.30 dan tutup kurang lebih pukul 3.00 wib.
” Iya saya buka dadu di pasar pelita malam tahun baru jam 22.30 wib dan tutup sekitar pukul 3.00 wib”
Camat rantau rasau ” M.Yani ” Saat di minta tanggapan nya terkait perjudian jenis dadu di wilayah desa bangun karya,camat tidak mengetahui ada nya kegiatan perjudian di rantau rasau pada malam tahun baru di karenakan camat saat itu pergi menghadiri kegiatan pengajian di desa trimulya.
” Saya tidak tau karena saya tadi malam menghadiri kegiatan pengajian di desa trimulya “
Lanjut camat, sudah memberi himbauan kepada pemerintah desa untuk melarang perjudian beroperasi apalagi di tengah-tengah pasar karena itu dapat mempengaruhi anak – anak, dan camat berharap kepada aparat hukum untuk menertibkan semua bentuk perjudian di wilayah rantau rasau agar terbebas dari perjudian karena di rantau rasau banyak pesantren dan dekat dengan sekolah – sekolah
” Pemerintah Desa sudah saya beri himbauan untuk melarang perjudian beroperasi apa lagi di tengah – tengah pasar karena dapat mempengaruhi anak anak, dan saya berharap kepada aparat hukum untuk menertibkan semua bentuk perjudian yang ada di wilayah rantau rasau karena bnyak pesantren dan dekat dengan sekolah – sekolah “
Kepala desa bangun karya” bambang swito” Berharap kepada aparat hukum untuk menutup perjudian karena posisi di tengah pasar di takutkan terjadi hal yg tidak di inginkan dan menggangu aktivitas masyarakat.
” Saya berharap kepada aparat hukum untuk menutup perjudian di karena kan posisi di tengah pasar di takut kan terjadi hal yang tidak di ingin kan dan mengganggu aktivitas masyarakat. “Harap kades (Ari)