JAMBI (Benuanews.com) – Isu panas tengah membelit tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi. Rumor mencuat terkait belum diserahkannya laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan dan aset dari kepemimpinan lama Budi Setiawan kepada Ketua KONI yang baru, Mat Sanusi.
Sorotan tajam publik tertuju pada keberadaan dana abadi KONI, yang kabarnya berasal dari hasil penyewaan SPBU di atas lahan milik organisasi. Transparansi dan akuntabilitas pun mulai dipertanyakan, seiring absennya kejelasan dokumen serah terima yang semestinya menjadi dasar pengelolaan aset dan keuangan secara berkelanjutan.
Menurut sumber terpercaya yang mengetahui hal itu mengatakan bahwa dana abadi KONI Provinsi Jambi itu diduga senilai Rp. 1.4 Milyar berupa deposito.
”Laporan pertanggungjawaban keuangan dan aset tersebut bagaimana ?” tanya sumber tersebut.
Sumber itu juga menerangkan bahwa penyerahan itu seharusnya pada saat Musprov, karena masa jabatan pengurus sebelumnya telah habis.
”Seharusnya diserahkan pada saat Musprov, baik laporan keuangan, dana abadi ataupun aset, tapi hingga kini belum diserahkan” ungkapnya.
Budi Setiawan dan Ketua Umum KONI Jambi yang baru saat ini Mat Sanusi belum merespon permintaan komentar dari media terkait hal itu.
Akan tetapi, Sekretaris Umum KONI Jambi saat ini, Dr. Muhammad Ali mengisyaratkan bahwa pihaknya yang baru saja menerima SK kepengurusan pada 18 Juli lalu, bekerja harus memiliki dasar.
”Sepengetahuan saya, inikan bidangnya khusus ya, menyangkut bidang aset, apa ini belum diberikan [kepengurusan lama], apa [kepengurusan baru] belum menerima, karena kita baru menerima SK. Kemarin kita baru kumpul dan hari ini kita baru mulai bekerja” kata Ali diruang kerjanya.
Sayangnya, Sekretaris Umum KONI Jambi itu tidak dapat berkomentar banyak mengenai dana abadi tersebut, Ali menjelaskan bahwa bidang yang menerima aset baru ditugaskan untuk hal itu.
”Artinya tidak juga dapat bisa dipastikan apa sudah dapat laporan keuangan, aset dari pengurus lama, karena kita baru kemarin [Rabu] melakukan rapat keseluruhan, karena hari Senin SK itu baru sampai di Jambi” sebutnya
”Terkait aset saya belum tahu betul, berapa jumlah aset yang ada di KONI, yang berkaitan dengan dana abadi tadi jumlahnya itu juga nggak tau tinggal berapa lagi” tambahnya.
(Redaksi)