MAKASSAR-Benuanews.com-Pemuda asal Makassar (Kec.Tamalate) Malengkeri Meninggal di daerah Dobu/Tabar Panen, Ambon. Almarhum adalah merupakan Karyawan pada salah satu perusahaan PT. Bulan Purnama, Perusahaan yang bergerak di bidang usaha pencari telur ikan terbang (Telur Tuing Tuing) yang dikenal di daerah kab. Takalar khususnya Galesong dengan sebutan pa Torani.
Sebelum meninggal, Ibu korban (ST) mendapat telpon dari seorang perempuan yang tidak mau disebut indentitasnya yang berasal dari Dobu, yang membuat keluarga curiga dengan ketidak wajaran itu, pada saat ditelepon pihak keluarga meminta untuk VC (vidio call), namun pihak Perusahaan PT. BULAN PURNAMA yang bergerak di perusahaan pa Torani (Telur Ikan Terbang) tidak merespon alias tidak mau.
Sebelumnya info yang sampai di pihak keluarga hanya sebatas informasi sakit, selang 3 jam kemudian korban sudah dikabarkan meninggal dunia. Beberapa jam setelah kabar duka sampai, pihak keluarga pun tetap memaksa untuk mendapatkan Foto atau gambar dari salah satu kerabat korban (Ari) yang juga bekerja di perusahaan tersubut. Aripun menelpon istrinya (Fitri) yang merupakan tatangga dari korban (Iswandi).
Korban dipulangkan ke Makassar dengan menggunakan transfortasi kapal laut dan tiba di kediaman almarhum, pada Ahad, 2 Juli 2023 sekira pukul 18.25 WITA.
Menurut pengakuan dari salah satu mantan karyawan Bulan Purnama yang hanya bekerja kurang lebih 1 bulan ikut dalam pencarian telur ikan terbang, selama dia ikut di perusahaan itu memang tidak wajar perlakuan dari bos perusahaan tersebut, dimana jam istirahat dan waktu makan tidak tepat waktu, bahkan banyak diantara kami yang mengalami kekerasan fisik ujar Saldi.
Setelah melihat foto korban yang dikirim melalui whatsapp, Korban memang terlihat luka memar di bagian Kepala, pipi, bibir atas bawah, dan bagian Alis. Melihat foto atau gambar yang di terima oleh keluarga Korban, pihak keluarga korban mencurigai bahwa kematian anaknya (Iswandi) tidak Wajar.
Oleh sebab itu pihaknya akan meminta pihak kepolisian untuk menulusuri dan mengusut kasus yang dialami anak nya ujar St. Hadija (Ibu Korban).(SMB#)
Reporter:Sudirman Mile
Editor :AM Rustan Salam