Bojonegoro,- Pemerintah Kabupaten Bojonegoro (Pemkab) menyerahkan dana kerohiman kepada warga yang menempati eks tanggul sungai Bengawan Solo Jl MH Thamrin. Penyerahan dilakukan secara simbolis dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dilakukan di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Kamis (26/08/2021).
Dana kerohiman diberikan secara simbolis dari PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) dengan wakil penerima Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Tadjo Sukmono. Dana ini sebagai bentuk simpati Pemkab Bojonegoro kepada masyarakat yang memiliki bangunan-bangunan yang berdiri di atas tanah eks tanggul Bengawan Solo, Jalan MH. Thamrin Bojonegoro. Bangunan tersebut kini sudah dirobohkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan bahwa ada 83 bangunan yang direlokasi. “Karena yang ditempati bapak ibu adalah tanah negara. Ini yang Ibu Bupati perintahkan pada PT. Asri Dharma Sejahtera,” ungkapnya di hadapan warga.
Menurut Sekda, kebijakan ini merupakan wujud simpati Bupati Bojonegoro kepada masyarakatnya. Karena tanah ini bukan tanah hak milik, Pemkab Bojonegoro tidak bisa menggunakan dana APBD, dan dana kerohiman berasal dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT ADS. Sebab PT ADS adalah BUMD dan itu di perbolehkan.
“Total ada Rp 1,8 miliar untuk 83 pemilik bangunan. Nanti akan dibagi sesuai assessment, baik yang di bongkar sendiri maupun yang bersedia untuk dibongkarkan,” terangnya.
Sedangkan Bupati yang dikenal dengan sebutan Ibu Pembangunan Bojonegoro, Anna Muawanah menyampaikan bahwa sangat berterimakasih sekali kepada masyarakat yang sudah bersedia merelokasi bangunannya tanpa adanya kericuhan dan kasus sosial. Bupati berharap menjadi keberkahan dalam memajukan Bojonegoro.
“Bapak Ibu bisa menyaksikan, sebab tahun 2022 sudah dianggarkan, mudah-mudahan Bapak Ibu sudah bisa merasakan pembangunan yang ada di Bojonegoro, Khususnya di tanah Eks Tanggul milik BBWS tersebut,” tandasnya.
Tak hanya itu, selesai acara penyerahan dana kerohiman secara simbolis, Bupati Anna langsung menyapa dan berkomunikasi langsung dengan beberapa penerima dana kerohiman.
Salah satu warga Herwin Tantoko mengatakan sebelum adanya pembongkaran dirinya bersama keluarga sudah mencari rumah kontrakan, dan tanah eks tanggul tersebut yang dulunya ia tinggali sudah dijadikannya tempat usaha.
“Sebelum adanya relokasi saya sudah cari kontrakan, untuk kedepannya dana kerohiman ini akan kami manfaatkan untuk mencari lokasi berjualan baru, sebagai mata pencaharian,” pungkasnya.(Red).