Pembangunan Draenase Tepi Jalan Nasional Sumberwuluh Candipuro diduga Tidak Sesuai Spek

IMG-20231222-WA0036.jpg

Lumajang,Benua News.com-Pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan nasional diberbagai wilayah Indonesia terus di tingkatkan, hal ini di lakukan untuk menunjang sarana transportasi massa dan untuk mendukung peningkatan perekonomian serta kemajuan wilayah indonesia di berbagai sektor.

Salah satu wilayah yang terus ditingkatkan infrastruktur jalan nasionalnya adalah Jalan Nasional Wilayah Kabupaten Lumajang yang berada di bawah BBPJN Jatim-Bali.

Peningkatan dan pelebaran juga harus didukung dengan fasilitas penunjunag lainnya, Termasuk pembangunan Draenase (Saluran Air) yang berada di beberapa titik kanan-kiri, tepatnya di pinggiran jalan nasional yang berdekatan dengan kantor desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Pekerjaan Diduga Tidak Sesuai Spek
Namun pada kenyataannya, masih terdapat bangunan penunjang tersebut yang di bangun asal jadi dan ini terkesan menghamburkan hamburkan anggaran negara yang di dapat pajak rakyat.

Proyek Draenase yang nampak masih baru tersebut sudah banyak terdapat Retakan dan Patahan di sepanjang badan bangunan, hal ini diduga pelaksana mengerjakan proyek Draenase tersebut tidam sesuai spesifikasi.
dari investigasi yang dilakukan tim awak media di dapat informasi dan data pengukuran penampang atas lebar draenase ± 20cm, kedalaman 86cm, lebar atas 100cm, lebar keseluruhan 140cm.

Kurangnya pengawasan dari pihak-pihak terkait baik konsultan pengawas maupun pelaksana, membuat pekerjaan proyek draenase jadi asal-asalan, hal ini menjadi dasar dugaanpemangkasan anggaran untuk memperoleh keuntungan secara pribadi dengan tujuan memperkaya diri.

Nugroho dari Lembaga Pengamat Jasa Konstuksi Indonesia wikayah Jawa Timur, memberikan komentar terhadap pekerjaan proyek draenase di pinggir jalan nasional Sumberwuluh Candipuro tersebut, “Seharusnya, semua pihak yang berkaitan dengan Proyek ini, bisa bekerja dengan baik, menggunakan anggaran sesuai dengan RAB, sehingga hasil bisa sesuai dengan harapan,” ujarnya.

“saya belum bertemu hasil pekerjaan seperti ini, informasi dan data pengukuran penampang atas lebar draenase ± 20cm, kedalaman 86cm, lebar atas 100cm, lebar keseluruhan 140cm. yang saya tahu lebang penampang atas itu 30cm,” tegasnya.

“Hal ini diduga adanya pemangkasan biaya, mengurangi spek dengan tujuan mengeruk keuntungan pribadi. ini tidak bisa di biarkan karena hal-hal seperti bisa merugikan negara, untuk itu, ini akan di laporkan kepada pihak yang berwenang,” pungkas Nugroho.

Seorang aktifis muda yang kerap menyoroti proyek-proyek yang menggunakan dana pemerintah mengatakan, ” sekarang ini banyak pekerjaan yang asal-asalan, dari beberapa sumber yang saya dapat, pekerjaan banyak yang di sub kan lagi, jadi pemenang tender yang sebenarnya mensubkan lagi ke pemborong-pemborong kecil, sehingga kualitas pekerjaan menjadi kurang bagus bahkan terkesan asal jadi karena banyak dana yang sudah terpangkas, saya pesan kepada pengawas, konsultan-konsultan bekerja yang baik, jangan asal dapat uang bensin kemudian main acc-acc, ini kan untuk kepentingan masyarakat yang harus di utamakan, jangan anggaran yang tinggi mendapatkan kualitas yang buruk,” ungkapnya

Ketua tim investigasi berharap kepada BBPJN untuk mengontrol dan mengawasi proyek jalan nasional.
bersambung…

(tim)

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top