Oknum Preman Keroyok Wartawan,Korban Lapor Ke Polisi

IMG-20220706-WA0047-1.jpg

PALEMBANG (Benuanews.com)-Seorang wartawan media online menjadi korban penganiayaan sejumlah oknum preman di depan parkiran Pasar Induk Jakabaring Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, sekira pukul 14.30 WIB.

Atas tindakan main hakim sendiri yang tanpa diketahui penyebabnya itu korban melaporkan ke Polrestabes Palembang.

Kepada media Andi salah satu wartawan media online yang menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah oknum preman itu menjelaskan, kronologisnya.

“Saat mau memasukin barang belanjaan ke bagasi mobil lalu ada yang menemui saya, salah satu oknum preman dengan berkata, ‘woi kamu ini cak betakoan nian parkir mobil sembarangan (hei, anda ini sudah hebat banget, parkir mobil sembarangan -red),” ungkap Andi menirukan perkataan oknum preman tersebut, Rabu (06/07/2022).

Mendengar perkataan itu Andi langsung meminta maaf.

“Lalu saya jawab dengan permintaan maaf, ya sudah kalau kami salah minta maaf pak, ini mobilnya juga mau saya pindahkan kedepan,” tutur Andi.

Lebih lanjut Andi mengatakan, tidak lama kemudian sejumlah oknum preman yang juga teman-temannya berdatangan menghampirinya dengan wajah bringas.

Dengan tidak banyak berkata salah satu oknum tersebut mendorong keras lalu memukul hingga mengenai bagian rahang sebelah kiri lalu memukul kembali bagian belakang kepala.

“Dan oknum preman yang lain ikut memukuli dan membantu mengeroyoki saya,” ujarnya

Andi menambahkan, akibat pengeroyokan tersebut dirinya mengalami nyeri di bagian rahang sebelah kiri, kepala di bagian belakang pusing dan pundak belakang lebam.

“Merasa dianiaya dan dikeroyok, lalu kejadian tersebut sudah saya laporkan ke Polrestabes Palembang,” jelasnya.

Abet, salah satu saksi yang berada di lokasi kejadian kepada media membenarkan adanya peristiwa tersebut.

“Iya, betul pak telah terjadi pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Andi oleh sejumlah oknum preman di Pasar Induk Jakabaring.

Bahkan salah satu oknum preman tersebut sempat mengeluarkan senjata tajam, lalu dilerai sama saya dengan berkata, “kami minta maaf pak”.

Akhir kemudian, senjata tajam tersebut dimasukkan kembali oleh salah satu oknum preman tersebut,” terang Abet.

Dikatakannya, oknum preman tersebut berjumlah kurang lebih 6 (enam) orang yang ikut mengeroyok dan menganiaya korban.

“Menghindari pengeroyokan tersebut saya dan saudara saya yang lainnya dan saudara Andi pergi dari lokasi kejadian menuju ke Kantor Polisi terdekat,” Tutup nya.

( Herman )

scroll to top