Jakarta.(Benuanews.com)- Istri Irjen Ferdy Sambo, Kepala Divisi Propam Polri dikabarkan telah menjalani trauma healing oleh seorang psikolog pasca insiden baku tembak antara Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat dengan Bharada RE (E) di rumahnya pada Jumat, 8 Juli 2022.
Sebelum terjadi aksi baku tembak, istri Sambo diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh supir dinasnya yakni Brigadir J. Selain diduga dilecehkan, istri Sambo juga ditodong senjata api kepalanya oleh Brigadir J. Kini, Brigadir J tewas terkena tembak oleh Bharada RE.
Novita Tandry, seorang Psikolog yang ditunjuk oleh Polres Metro Jakarta Selatan, melakukan trauma healing mengatakan kondisi istri Ferdy Sambo masih trauma atas insiden yang dialami dan dilihatnya langsung di rumahnya kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Beliau sangat syok ya, goncangan pastinya. Memang dalam proses pendampingan,” kata Novita saat dihubungi wartawan pada Rabu, 13 Juli 2022.
Selain melakukan pendampingan kepada istri Sambo, ia juga mengaku mengawasi kondisi anak-anak jenderal bintang dua itu. Meskipun, kata dia, anaknya Sambo sudah dewasa tapi masih ada yang balita perlu pendampingan dan pengawasan ahlinya.
“Tidak lepas juga anak-anak, karena bagaimana pun walau yang pertama sudah dewasa, 17 tahun, 15 tahun dan 1,5 tahun. Itu semuanya saya dampingi,” ujarnya.
Namun, Novita tidak bisa menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi yang dialami istri Sambo usai dilakukan pendampingan. Bahkan, Novita dikabarkan tidak sanggup mendengar cerita yang disampaikan istri Sambo selaku saksi korban, hingga akhirnya meminta untuk berhenti sementara.
“Saya pendampingan saja. Yang pasti, beliau sekarang mengalami gangguan traumatis karena langsung berada saat kejadian itu terjadi. Sangat syok dan terus-menerus menangis, keadaannya secara mental psikologis memang sangat butuh pendampingan dari ahlinya psikolog,” jelas dia.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya mengirim psikolog untuk melakukan trauma healing kepada istri Kepala Divisi Propam Irjen Ferdy Sambo. Sebab, istri Sambo diketahui melaporkan adanya dugaan kasus pelecehan seksual.
“Kita lakukan pembinaan secara psikologi, karena kita tahu bahwa saat itu banyak juga peluru yang ditembakkan disana kurang lebih berarti 5 + 7 ada 12 peluru,” kata Budhi di Jakarta pada Rabu, 13 Juli 2022.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan maupun penyidikan dengan memeriksa saksi yakni R sopir dinas ibu Ferdy Sambo, K seorang pembantu, Bharada RE (E), dan istri Kepala Divisi Propam. Selain itu, saksi ahli juga dimintai keterangannya terkait peristiwa tersebut.
“Setelah hasil labfor maupun hasil otopsi keluar, tentunya kita akan meminta keterangan ahli yakni ahli forensik dari dokter forensik maupun dari laboratorium forensik guna mendukung fakta-fakta yang kami temukan di TKP,” jelas dia. (Red)