Lembor Senin 28 Febfuari 2022 Benuanews.com Potret peristiwa modus uang komite kembali terjadi di lembaga pendidikan di Manggarai Barat. Sebut saja, di SDK Rangga, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Orang tua murid yang tidak bisa sebutkan namanya oleh media ini keluhkan pungutan seragam sekolah yang hingga saat ini seragamnya belum juga ada.
Informasi yang dihimpun oleh media Benuanews.com dari beberapa sumber sejak tahun 2017 lalu, mereka mengumpulkan uang sebesar Rp 100.000.
,00 (Seratus Ribu Rupiah ) untuk membeli Pakyan seragam yayasan. Uang dikumpulkan di sekolah. Namun, sejak saat itu, hingga kini uang yang mereka kumpulkan hilang entah kemana.
“Sejak tahun 2017 kami kumpul uang seragam dan uang foto pas untuk anak-anak, tetapi seragam dan foto pasnya sampai saat ini tidak ada.
Ia mengaku sedih dengan tindakan para okum yang mencoreng dunia pendidikan dengan melakukan pembelanjaan fiktif.
“Kami ini orang susah ka, sehari-hari saja cari uang 100 ribu cukup sulit. Tapi karena untuk kebutuhan pendidikan, untuk anak ya terpaksa harus cari. Tetapi ko malah barang yang mau dibeli ini tidak ada. Kasian kami ka. Jangan tipu kami begini,” ujarnya dengan raut penuh kesedihan.
Orang tua murid lain, juga keluhkan yang sama. Selain keluhkan hal itu, seorang tua murid lain juga bercerita soal pendistribusian dana PIP yang diduga juga ada permainan oleh kepala sekolah.
“Kami punya dana PIP hanya dibagi buku tulis dan permen. Kami tidak tau uangnya berapa. Kartunya dipegang kepala sekolah,” katanya.
Untuk diketahui mantan kepala SDK Rangga itu sudah pindah ke SDK Wae Mata pada bulan kemarin.
Mereka mendesak, agar pihak kepolisian segera lakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah Rangga YT yang sekarang sudah pindah ke SDK Wae Mata
Sementara itu media Benuanews.com coba menghubungkan mantan kepala SDK Rangga melalui via telephone dan pesan Whatapps, Namun Mantan kepala sekolahnya tidak ada merespon hingga berita ini diturunkan