Menjelang Ramadlan Wisata Religi Makam Sunan Drajat Mulai Ramai Dikunjungi Peziarah

IMG-20220320-WA0030.jpg

Lamongan Jatim Benuanews.com
Menjelang datangnya bulan suci Ramadlan wisata religi Makam Sunan Drajat yang ada di desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, sudah mulai ramai dikunjungi peziarah.

Sunan Drajat yang dikenal sebagai salah satu wali songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa tepatnya diwilayah Paciran.

Sunan Drajat yang nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel lahir sekira tahun 1470 M. yang terkenal karena kecerdasannya, dan saudara dari Sunan Bonang yang makamnya ada di Tuban.

Berdasarkan nasihat dan petuahnya yang dikenal masyarakat, Sunan Drajat digambarkan sebagai sosok yang peduli terhadap masyarakat bawah.

Dakwahnya sangatlah merakyat dan begitu membaur dengan masyarakat utamanya kalangan bawah, metode dakwahnya juga memakai metode seni sesuai dengan jiwa masyarakat setempat.

Adapun falsafahnya sebagai berikut:

  1. Memangun resep tyasing sasama ( kita selalu membuat senang hati orang lain)
  2. Jroning Suka kudu eling lan waspodo (dalam suasana gembira hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu waspada).
  3. Laksitaning subrata tan nyipta marang pringga bayaning lampah ( dalam upaya mencapai cita-cita luhur jangan menghiraukan halangan dan rintangan)
  4. Meper hardaning pancadriya (Senantiasa berjuang menekan gejolak nafsu-nafsu indrawi)
  5. Heneng-Hening-Henung (Dalam diam akan tercapai keheningan, dan di dalam hening, akan mencapai jalan kebebasan mulia)
  6. Mulyaguna Panca Waktu (Pencapaian kemulian lahir batin dicapai dengan menjalani salat lima waktu)
  7. Menehono teken marang wong kang wuto.

Sedangkan ajaran Sunan Drajat dikenal dengan nama Catur Piwulang, yaitu:

  1. Paring teken marang kang kalunyon lan wuto.
    yang berarti berikan tongkat kepada orang yang berjalan dijalan yang licin dan oran buta
  2. Paring pangan marang kang kaliren
    Yang bermakna berikan makan kepada orang yang kelaparan.
  3. Paring sandang marang kang kawudan.
    Yang artinya berikan pakaian kepada orang yang telanjang
  4. Paring payung marang kang kudanan.
    Bermakna berikan payung kepada orang yang kehujanan.

Makam Sunan Drajat sejak dulu selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru. Akan tetapi disaat pandemi Covid-19, makam ditutup untuk sementara waktu bagi peziarah. Dan baru tiga bulan ini makam Sunan Drajat telah dibuka kembali untuk peziarah.

Sejak dibuka untuk peziarah makam mulai ramai peziarah bulan Rojab dan bulan Sya’ban, akan tetapi ramai untuk saat ini tidak seperti saat sebelum pandemi.

Hal itu disampaikan salah satu petugas makam, Imam Mukhrisin 18/3/2022 yang berhasil ditemui Raden Media “Baru tiga bulan ini dibuka untuk peziarah” kata Imam.

Untuk hari-hari ramai pengunjung yang berziarah biasanya hari Sabtu dan Minggu.

Salah satu peziarah Susilo, mantan Kepala Desa di wilayah Ambarawa Jawa Tengah yang menyempatkan diri ziarah di Makam Sunan Drajat mengatakan bahwa kehadirannya merupakan upaya menghargai bahwa Sunan Drajat adalah sosok yang berjasa menyebarkan agama islam di Pulau Jawa “Hal itu patut kita hargai” kata Susilo.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa ziarah Sunan mempunyai arti luas, “Karena disitu kita bisa belajar tentang ajaran falsafahnya yang mempunyai arti yang sangat dalam. Semua itu upaya kita untuk menjadi manusia” imbuhnya.

Ham.

scroll to top