Mataram NTB benuanews.com – Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di wilayah ini. Acara yang digelar di Kantor BPBD NTB, Jl. Dr. Soejono, Lingkar Selatan, Mataram, Kamis (5/12/2024), turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol. Dr. Ariefaldi Warganegara, SH., SIK., MM., CPHR., CBA., CHRM., hadir mewakili Kapolda NTB, Irjen Pol. Hadi Gunawan, SIK. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., MM., Wakil Walikota Mataram, Asisten 3 Setda NTB, Kasrem 162/WB, pejabat eselon BNPB, serta perwakilan dari World Bank.
Komitmen Tingkatkan Ketangguhan Hadapi Bencana
Dalam sambutannya, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto menegaskan pentingnya upaya terpadu dalam penanggulangan bencana, mengingat Indonesia merupakan negara rawan bencana dengan risiko tertinggi ke-5 di dunia. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBN dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BMKG, menjadi kunci,” ujarnya.
Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan adalah pemasangan sistem peringatan dini tsunami di 64 lokasi di seluruh Indonesia, termasuk 3 titik di NTB. Program ini diharapkan dapat memperkuat mitigasi dan respons cepat terhadap potensi bencana tsunami.
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Dr. Ariefaldi Warganegara menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif pemerintah dalam mempersiapkan upaya mitigasi bencana. “Langkah yang dilakukan BNPB ini sangat kita apresiasi. Kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan di NTB sangat penting untuk memastikan efektivitas penanggulangan bencana, khususnya tsunami,” tegasnya.
Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusdalops BPBD NTB ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam memperkuat kapasitas daerah menghadapi bencana alam. Dengan dukungan berbagai pihak, NTB diharapkan menjadi salah satu wilayah yang lebih tangguh menghadapi potensi bencana di masa depan. (Dv)
