Malam Penuh Harapan : Mensos Gus Ipul Kunjungi SRMA 19 Bantul, Dengar Langsung Cerita Hangat dari Pelajar Pelosok

j93kt11zcy08f4r.jpeg

Benuanews.com, Yogyakarta — Suasana haru menyelimuti malam di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat Menteri Sosial RI, Dr. Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengunjungi langsung asrama siswa pada Rabu malam (17/7/2025).

Ditemani angin sejuk khas Yogyakarta, Gus Ipul menyapa para siswa yang baru tiga hari menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Satu per satu wajah polos menyambutnya dengan semangat.

“Semangat, tempatnya bagus!” jawab para siswa kompak ketika ditanya soal kenyamanan sekolah mereka. Jawaban yang membuat senyum lebar tak bisa disembunyikan dari wajah sang menteri.

Salah satu siswa bernama Ari mengungkapkan rasa syukurnya bisa sekolah di SRMA 19.
“Kalau fasilitas nyaman, tidurnya juga nyenyak,” ujarnya polos, membuat ruangan hangat oleh tawa dan haru.

Toleransi yang Hidup, Bukan Sekadar Teori

SRMA 19 Bantul bukan sekolah biasa. Di sinilah benih toleransi tumbuh dengan nyata. Dari 200 siswa yang tergabung dalam 10 rombongan belajar, dua di antaranya berasal dari latar belakang non-muslim. Namun semua hidup berdampingan seperti keluarga.

Salah satunya, Jessie, siswi beragama Hindu, menyampaikan bahwa ia merasa diterima sepenuhnya di lingkungan sekolah.
“Rasanya seperti di rumah. Teman-temannya baik, nggak ada yang nakal,” katanya sambil tersenyum kepada Gus Ipul.

Ia pun menambahkan, “Saya betah di sini. Fasilitasnya bagus, dan setiap hari semangat belajar.”

Sementara itu, Fransiskus, siswa dari latar belakang agama Kristen, menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna ketika ditanya oleh Gus Ipul:
“Apa pesan untuk teman-teman muslimmu?”
Dengan senyum tenang, Fransiskus menjawab, “Saling menghormati aja sih, Pak.”

Pesan Gus Ipul: Di Sini Kita Semua Saudara

Melihat langsung kehangatan yang tumbuh di tengah keberagaman itu, Gus Ipul tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
“Di sini kita hidup sebagai saudara. Saling menghormati keyakinan, suku, dan ras masing-masing. Jangan ada yang saling membeda-bedakan,” tegasnya.

Menurut Gus Ipul, semangat hidup bersama dalam keberagaman inilah yang harus dijaga dan dijadikan teladan bagi seluruh bangsa Indonesia.

scroll to top