(Solo-Jawa Tengah-Benuanews.com). Pasangan Independent dalam Pilkada 2020 Kota Solo, calon Walikota dan calon Wakil Walikota Bagyo Wahono – FX Suparjo (BAJO) “Kami maju memang bermodalkan nol rupiah di rekeneing” katanya dalam siaran persnya Selasa (03/11/2020). “Jika ada issue-isue miring tentang kami yang punya masalah hutang, itu hal biasa, semua orang punya hutang. Modal utama kami semangat dan tekat. Modal sarana dan prasarana yang kami dapatkan semuanya dari sumbangan kawan dan simpatisan”, lanjutnya.
Pasangan BAJO yang memiliki visi Tercukupinya Sandang, Pangan dan Papan untuk masyarakat Kota Solo memiliki keyakinan bahwa kemenangan yang akan diraih mencapai 80% dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 418.283 sesuai dengan ketetapan KPU Solo dalam Pilkada 2020. “Saya ingin target kemenangan 80%” kata Bagyo Wahono. “Karena minim dana, apalagi di masa pendemi, maka kampanye BAJO menggunakan door to door dengan memberikan selembar brosur. Dalam pendekatan ke rumah rumah masyarakat kami tetap patuh dengan protocol kesehatan” lanjutnya.
Sementara Team Pemenangan Bajo, Sigit Prawoso mengatakan “Dukungan yang sudah terdata masuk hingga Selasa (03/11/2020) sudah mencapai 70.240 orang yang tergabung dalam koalisi rakyat pendukung dan 40.023 orang pendukung dari luar koalisi yang tersebar di Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Jebres, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Serengan dan Kecamatan Laweyan. “Kami mohon dukungan doa dari kawan kawan pers”lanjut Sigit.
“Saya juga heran kenapa banyak issue-issue miring soal pasangan BAJO yang menyatakan bahwa pasangan ini hanya sebuah boneka dari pasangan calon lain atau pasangan bayaran”, kata Tuntas Subagyo ketua organisasi Tikus Pithi sebagai lembaga pendukung pasangan Bajo. “Pasangan calon yang lain proses maju, kami juga sudah proses maju. Sebagai pasangan Independent itu membutuhkan proses lama karena harus memenuhi prasyarat untuk mengumpulkan dukungan lebih dari 35 ribu orang” lanjut Tuntas.
Tuntas Subagyo juga menjelaskan bahwa juru kampanye (jurkam) tidak mengambil dari tokoh-tokoh terkenal melainkan dari para rakyat kalangan grass-root. “Kami akan mengambil juru kampanye dari pedagang kaki lima, penjual makanan klilingan, tukang bakso, penjual nasi, dll. Siapa saja silahkan mendaftar, nanti akan kami latih singkat supaya siap menjadi juru kampanye dalam pilkada” pungkasnya.
Sedangkan calon wakil walikota Solo, FX Suparjo menyatakan bahwa Bajo sudah melakukan pendekatan ke beberapa tokoh masyarakat termasuk ke semua lembaga agama. “Kami mohon doa restu agar Bajo dapat meraih kemenangan dalam Pilkada Solo tahun 2020”, katanya. “Kami juga mohon pihak KPU Solo sesegera mungkin dapat melakukan sosialisasi ke Pemerintah Kecamatan dan Kalurahan agar masyarakat umum mengetahui siapa saja yang maju sebagai calon dalam pilkada Solo 2020 ini serta tidak ada gesekan di masyarakat ketika team relawan Bajo sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat”, pungkasnya.
(Kontributor: barry)