Padang, Benuanews.com,- Bagi mahasiswa saat wisuda merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Orang tua, kakak, adek, kerabat bersuka cita menyambut momen tersebut. Mereka bangga, sebab anak, adik, kakak kesayangan mereka sudah berhasi gelar sarjana yang selama ini mereka idam-idamkan.
Begitu juga yang dialami oleh Aditya Krimay Naki. Mahasiswa Universitas Negeri Padang jurusan Sendra Tasik ini diwisuda pada bulan Juni 2021. Tapi anehnya, sampai sekarang Aditya tak kunjung menerima ijazah. Ketika dikonfirmasi ke pihak Universitas, selalu di jawab, no ijazah belum keluar dari pusat.
Orang tua Aditya, Rayban jadi bingung dengan pernyataan dari pihak UNP tersebut. “Kenapa anak saya di wisuda, kalau memang no ijazahnya belum ada” ujar Rayban. Rayban merasa dirugikan oleh pihak UNP. “Anak saya tidak bisa ngapa-ngapain akibat ijazahnya belum juga keluar” ungkap Rayban. Padahal kalau ijazahnya sudah keluar, tentu Aditya bisa masukan lamaran pekerjaan.
Baik Rayban maupun Aditya sama-sama berharap agar permasalahan ijazah ini cepat selesai. “Kasihan anak saya, dia jadi kepikiran terus ijazahnya” akhir Rayban.
Benuanews mencoba menelusuri ke salah seorang Dosen UNP yang tidak mau di sebutkan namanya. Ada beberapa hal yang menyebabkan mahasiswa tidak menerima ijazah setelah wisuda. Yang pertama menurut dosen tersebut, mungkin si anak sudah DO, tapi dia memaksa untuk wisuda. Maka dia tidak lagi tidak lagi terdaftar di Kemendikbud.
Kemudian dia tidak menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa, seperti tidak bayar uang semester, jarang ikut perkuliahan dan lain sebagainya. Otomatis si anak tidak akan terdaftar lagi sebagai mahasiswa. Sebab biasanya pihak kampus dalan periode tertentu, selalu melaporkan jumlah mahasiswa aktif ke pusat.
Meski demikian, pihak universitas tetap akan mengurus ijazah mahasiswa tersebut. Akan tetapi, tentu butuh waktu. “Akan tetapi banyak orang tua yang mengerti dengan keadaan ini” ujarnya
(Marlim)
