LPPM Unand Lakukan Pendampingan Pembentukan Koperasi Maggot Sumbar Lewat Program PKM

IMG-20210919-WA0005.jpg

Padang, Benuanews,- Lembaga Pemberdayaan Pada Masyarakat (LPPM) Unand melakukan pendampingan dalam rangka pembentukan koperasi maggot Sumbar. Acara pembentukan Koperasi ini diadakan di Perumahan Bukit Belimbing Indah Kecamatan Kuranji Kota Padang Sabtu (18/9).

Acara di hadiri oleh penggiat maggot sevSumbar seperti dari Payakumbuh, Kab 50 Kita, Bukittinggi, Lubuk Alung dan Padang.

Ketua Program Kemitraan Membantu (PKM) LPPM Unand Dr Resti Rahayu mengatakan bahwa koperasi ini di bentuk dengan harapan bisa menjadi wadah bagi kawan-kawan penggiat Maggot BSF dalam memasarkan dan mengembangkan usaha Maggotnya.

“Alhamdulillah, pada hari ini sudah berdiri Koperasi Penggiat Maggot Sumbar” ujar Dr Resti Rahayu. Dosen jurusan Biologi yang akrab di sapa ibu Ayu ini mengatakan ada banyak harapan besar dalam pendirian koperasi ini, yang InsyaAllah akan di tuangkan dalam program kerja ke depan.

“Saya berharap Koperasi Penggiat Maggot Sumbar ini mampu menjadi produsen Maggot dan mampu pula membuat produk turunan Maggot BSF, sehingga akan terjadi peningkatan ekonomi dari pada anggota koperasi itu sendiri” lanjut Ibu Ayu

Sebelum pendirian Koperasi didahului pembekalan bagi calon anggota koperasi oleh Dinas Koperasi dan UKMKM Provinsi Sumatera Barat, yang di sampaikan oleh Bapak Edwar, SH Kasi Perizinan. Dalam arahannya Edwar berpesan agar anggota koperasi berperan aktif dalam menjalankan koperasi sehingga apa yang menjadi maksud dari pendirian koperasi ini bisa tercapai.

“Mudah-mudahan Koperasi Penggiat Maggot Sumbar ini bisa menjadi koperasi yang mandiri dan bisa menjadi produsen Maggot dan produk turunannya” ujar Edwar.

Maggot BSF atau sering juga disebut sebagai lalat tentara hitam adalah lalat pengurai sampah dengan daya konversi yang sangat luar biasa, mengurai sampah menjadi biomassa dengan kandungan protein yang sangat tinggi.

Kandungan protein maggot BSF ini bisa mencapai 50% dari berat kering tubuhnya. Maggot BSF ini menjadi pakan berbagai jenis ternak unggas maupun ikan, baik dalam bentuk maggot segar maupun kering.

Pembentukan Koperasi Maggot Sumbar ini mendapat pendampingan dari Universitas Andalas melalui Program Pengabdian Kepada Masyrakat (PKM) yang dikemas dalam bentuk Program Kemitraan Membantu Usaha Berkembang yang diketuai oleh Ibu Dr. Resti Rahayu dosen Jurusan Biologi Unand yang juga sebagai praktisi pengolah sampah berbasis maggot, sekaligus Founder Rumah Maggot yang dikenal dengan MinaGot Sumbarnya.

Salah satu penggiat maggot yang datang dari Payakumbuh pada acara ini adalah Bapak Ses dan Rekannya Firman. Mereka jauh-jauh datang karena selain memang ingin masuk koperasi Maggot juga merasakan manfaatnya berkumpul dengan para komunitas maggot ini,

” Banyak ilmu yang kami peroleh dari teman-teman sesama penggiat maggot” ujar Firman. Sedangkan Firman sendiri adalah peternak ayam kampung pedaging dan petelur, baru mulai mencobakan maggot sebagai pakan campuran pada ternaknya.

Selain tetap mematuhi protocol kesehatan, jumlah peserta pendirian ini memang sengaja dibatasi karena wabah ini belum berakhir

Diakhir wawancara Doktor lulusan ITB ini, Ibu Resti Rahayu menyampaikan bahwa, Universitas Andalas akan melakukan pendampingan terhadap mitra atau masyarakat sasaran sehingga benar-benar menjadi unit usaha yang berkembang yang nantinya akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu setelah Koperasi ini berdiri maka pihak Unand akan tetap melakukan pendampingan menyusun program-program kerja sehingga apa yang menjadi harapan kegiatan ini benar-benar terwujud. Dalam waktu singkat koperasi ini akan didaftarkan akta pendiriannya. MM

scroll to top