LITERASI DIGITAL KABUPATEN DELI SERDANG – PROVINSI SUMATERA UTARA

Screenshot_2021_1030_212318.jpg

Senin, 01 November 2021, Jam 09.00 WIB

SUMUT (benuanews.com) Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.

Sebagai Keynote Speaker Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu, H. Edy Rahmayadi dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang MASYARAKAT DIGITAL oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.

Masyarakat digital merupakan gambaran keadaan masyarakat saat ini yang pola interaksinyansangat dipengaruhi dan bergantung kepada keberadaan jaringan teknologi dan komunikasi guna mendapatkan beragam informasi dengan memanfaatkan akses internet pada platform (media) tertentu. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yang mana generasi milenial merupakan penggerak utama dalam prosesnya, secara tidak lansung menuntut masyarakat untuk lebih cakap digital terhadap arus perubahan ini, menurut Deky R. Suwarna sebagai Development GK Invest. Informasi digital adalah proses mengubah berbagai informasi, kabar, atau berita dari format analog menjadi format digital sehingga lebih mudah untuk diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan. Cara mencari informasi yang pantas di era digital, yaitu baca menyeluruh, jangan hanya judul dan poin, bandingkan dengan situs lain, baca dari sumber terpercaya, dan fitur filter media sosial untuk menyaring informasi, menurut Dwiki Hermawan sebagai CEO Founder Negativity Creative Works.

Deddy Sahputra Hutapea sebagai Akademisi menuturkan, hoaks merupakan Informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa. Suatu informasi tidak benar yang disajikan sebagai berita. Konsekuensi dari penyebaran hoaks antara lain, meningkatkan ketidakpercayaan terhadap media, merusak proses demokrasi, menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah, dan sebagai platform penyebaran ujaran kebencian dan teori konspirasi yang berbahaya. Peran masyarakat dari melawan hoaks diantaranya, membudayakan kebiasaan untuk mengecek dan memverifikasi sebuah berita, menghindari berita-berita yang bermuatan konten provokatif, mencermati situs atau sumber yang menayangkan sebuah berita, dan saring sebelum Sharing. Key Opinion Leader oleh Rio Hijau Daun sebagai Professional Drummer menambahkan, sebagai masyarakat digital kita harus cerdas dan tepat dalam penggunaan digital atau internet, hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Gunakanlah internet secara positif agar kita mendapatkan manfaatnya.

scroll to top