Lestarikan Ruwat Bumi, Warga Penakir Berebut Banyu Kahauripan

https://Benuanews.com – Pemalang Dari segi spiritual, ruwat bumi merupakan ungkapan rasa syukur penduduk Dhk sigeblog, Desa Penakir, dan sekitarnya, atas rahmat Tuhan yang dapat mendekatkan diri dan menambah ketakwaan dan keimanan mereka. Selain itu acara sebagai penghormatan kepada leluhur yang mewariskan kekayaan alam kepada anak cucu berupa lahan pertanian subur yang luas, udara dan air yang belum tercemar, serta hutan yang terjaga kelestariannya.

Penyelenggaraan Ruwat Bumi di Dukuh sigeblog Desa Penakir Kabupaten Pemalang ini, digelar didepan pendopo Balai Desa Penakir, Rabo, 2 Agustus 2023 siang, dimulai dengan prosesi rak-arakan atau karnaval, dilanjutkan dengan memandikan kambing kendit, hingga grebek gunungan hasil bumi. Prosesi-prosesi tersebut mengandung makna spiritual dan pelestarian.

Disela sela pelaksanaan tersebut, Kepala Desa Penakir, Agus Riyadi, mengungkapkan, acara diawali semalam dengan managipan serta pengambilan air di sebilam sumur” kata Agus saat dikonfirmasi diruang kerjanya.

Masih katanya, Ruwat Bumi di Penakir pernah diselenggarakan pada tahun 1990. Dan ini baru diselenggarakan lagi.

Acara Ruwat Bumi tersebut, dihadiri oleh Forkompicam Kecamatan Pulasari, Banser, Perangkat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat di 6 RT dukuh sigeblog ( David)

scroll to top