Lampung Buka Peluang Investasi, 15 LoI Ditandatangani dalam Ajang LEIF 2025

IMG-20251107-WA0067.jpg

JAKARTA, Benuanews.com – Pemerintah Provinsi Lampung berhasil menarik antusiasme tinggi investor dalam Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2025 yang digelar di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (04/11/2025).

Kegiatan yang dihadiri puluhan investor asing itu mencatat capaian penting dengan penandatanganan 15 Letter of Intent (LoI) untuk berbagai proyek strategis daerah.

Kegiatan yang digelar bersama Forum Investasi Lampung (FOILA) tersebut menjadi ajang strategis untuk mempromosikan potensi investasi daerah, memperkuat hilirisasi komoditas unggulan, sekaligus memperkenalkan Lampung sebagai magnet baru investasi nasional.

Kehadiran investor dari Jepang, Belgia, Filipina, Malaysia, hingga Tiongkok dinilai menjadi bukti meningkatnya kepercayaan komunitas internasional terhadap potensi ekonomi Lampung.

“Lampung siap menjadi pusat hilirisasi lima komoditas strategis: kelapa, kopi, lada, ubi kayu, dan udang,” ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menjadi Keynote speaker pada kegiatan tersebut.

Gubernur menyebut, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp483,8 triliun pada 2024, yang menempatkan Lampung di posisi keempat tertinggi di Sumatra, daerahnya membuka peluang besar bagi investasi di sektor pangan, energi baru terbarukan, dan pariwisata berkelanjutan.

Gubernur Mirza juga mengungkapkan arah pembangunan ekonomi Lampung kini fokus pada peningkatan nilai tambah melalui penguatan industri pengolahan di daerah.

“Kebijakan hilirisasi menjadi jalan agar Lampung tidak hanya menjadi penghasil bahan mentah, tetapi juga pusat produksi bernilai tinggi,” ujarnya.

Forum ini juga mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia Perwakilan Lampung, yang menilai momentum ini penting untuk memperkuat ekosistem investasi berkelanjutan.

“Capaian 15 LoI pada kegiatan ini adalah hasil yang sangat baik. Sehingga perlu untuk kita tindak lanjuti, supaya segera terealisasi,” ucap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Bimo Epyanto dalam kesempatan tersebut.

LEIF 2025 turut menghadirkan pameran proyek-proyek investasi daerah dan sesi one-on-one meeting antara calon investor dengan pemilik proyek (project owner). Forum ini menjadi ruang interaktif membahas peluang kerja sama, skema pembiayaan, serta model investasi di sektor prioritas.

Dalam forum tersebut, Pemprov Lampung menawarkan 11 proyek unggulan dengan nilai investasi total lebih dari Rp22 triliun. Proyek-proyek itu antara lain Bakauheni Harbour City, Way Kanan Industrial Park, Sebalang Port Expansion, dan Floating Solar Power Plant.

Proyek lainnya meliputi Kemiling Agripark Development Plan, Kota Baru Area, Betan Subing Terminal & Double Track Railway, Gunung Tiga Geothermal Power Plant, serta beberapa proyek wisata dan energi lainnya.

Adapun penandatanganan LoI dilakukan oleh sejumlah perusahaan nasional maupun internasional, dengan jumlah rincian LOI sebagai berikut :

1. Betan Subing Terminal & Double Track Railways : 4 LoI
2. Floating Solar Power Plant Way Jepaar & Marga Tiga : 5 LoI
3. Amilum Pharmacy : 1 LoI
4. Bakauheni Harbour City : 1 LoI
5. Sebalang Port : 1 LoI
6. Kemiling Agripark : 1 LoI
7. Kota Baru : 2 LoI

Penandatanganan 15 LoI ini, menjadi bukti konkret meningkatnya daya tarik Lampung di mata investor. Dengan keberhasilan ini, forum investasi seperti LEIF diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang menghubungkan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan dalam mempercepat realisasi proyek strategis.

 

(Jay)

scroll to top