Lamongan Benuanewa.com
Massa pendukung tim sepak bola Persela Lamongan (LA Mania) kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk kali kedua yang sebelumnya pernah menggelar aksi serupa pada hari Rabu 24/11/2021.
Pada hari Rabu 1/12/2021 masa fanatik Persela Lamongan berunjuk rasa untuk menyelamatkan Persela dan mereka berkumpul di depan Sekretariat Persela Lamongan, Jalan Lamongrejo dan berlanjut di depan Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.
Aksi dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, mereka berkumpul di Sekretariat LA Mania jalan Lamongrejo, dan menuju ke Sekretariat Persela berjarak 700 meter disertai dengan teriakan “Selamatkan Persela” juga teriakan yel-yel kebesaran Persela, aksi juga dilengkapi dengan sound system yang diangkut mobil komando LA Mania, tak lupa peserta aksi memampangkan spanduk, bendera, flare, smoke bomb, dan lain-lain.
Tuntutan utama aksi massa suporter Persela yang menggelar demo menuntut menejemen Persela agar segera berbenah. Dengan berorasi menutut Manageman Persela disertai teatrikal hingga di Pendopo.
Sebelumnya pendukung Persela dari Curva Boys menuntut pemecatan kepala pelatih Iwan Setiawan dan asisten pelatih Didik (Pacul) Ludianto dari Persela beberapa hari yang lalu, maka kini LA Mania kembali membawa tuntutan yang berbeda.
“Tuntutan itu di antaranya, evaluasi kinerja manajemen, transparansi, sinergitas manajemen dengan LA Mania, sikap tegas terhadap mafia bola, pertanggungjawaban manajemen dalam perekrutan pemain dan mempertahankan pemain, serta penyegaran kepengurusan manajemen,” ujar Korlap Aksi LA Mania, Saptaya Nugraha kepada wartawan.
Nugraha juga menuturkan bahwa tuntutannya kepada Tim kebanggaan Lamongan Persela agar bisa memperbaiki performanya. “Kekalahan 4 kali beruntun yang dialami oleh Persela adalah pukulan telak bagi manajemen untuk mengevaluasi kinerjanya” tuturnya.
“Selain itu, kita juga menuntut agar 3 pertandingan terakhir Persela harus menang,” imbuh Nugraha.
Kondisi saat ini Persela berada di peringkat 15 dalam klasemen sementara BRI Liga 1, yang mengantongi 12 poin dari 14 laga yang dilakoninya, yakni 3 kali menang, 3 kali seri, dan 8 kali kalah dan itu adalah posisi yang memprihatinkan.
Manajer Persela Lamongan, Edi Yunan Achmadi menyambut baik masukan yang telah diberikan oleh LA Mania kepada manajemen.
“Saya yakin, bahwa semuanya yang kumpul di sini memiliki keinginan yang sama, yakni bagaimana Persela bisa tambah maju dan kembali berjaya. Maka, tentu kami menyambut baik masukan-masukan tersebut,” kata Yunan.
Dari hasil diskusi yang dilakukan manajemen dengan perwakilan LA Mania ini, Yunan mengaku, jika pihaknya berkomitmen akan melakukan sejumlah evaluasi, pembenahan, transparan, serta meningkatkan sinergitas antara pihak manajemen dengan LA Mania.
“Terkait sikap manajemen Persela terhadap mafia bola, kami bersama klub-klub yang lain telah sepakat untuk memberantasnya, juga meminta kepada komite wasit untuk bersikap tegas kepada wasit yang secara jelas melakukan pelanggaran, termasuk kepada PSSI agar diterapkannya VAR dalam sepak bola Indonesia,” terangnya.
“Soal rekrutmen pemain, Yunan menjelaskan, hal itu akan dikomunikasikan lebih mendalam dengan pelatih yang menangani Persela nantinya, serta akan mendengarkan aspirasi dari LA mania tentang siapa yang pantas dilibatkan dalam jajaran manajemen” tuturnya
“Soal pemain, nanti akan kita pertimbangkan lagi dengan pelatih. Saat ini memang kami sedang menyeleksi beberapa nama pelatih yang cocok sebagai pengganti Iwan. Semoga ke depan Persela bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (Cak Wan)