Bandung,Benua News.com-Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo bersama Gubernur Jabar yang diwakili Sekda Provinsi Jabar dan Kapolda Jabar diwakili Wakapolda, pimpin Acara Pembahasan Naskah Dan Latihan Satgas Gabungan Penanganan Keadaan Mendesak di Jawa Barat, berlangsung di Ruang Papandayan Gedung Sate Jln. Diponegoro No. 22 Kota Bandung Jawa Barat, Kamis (11/08/2022).
Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, membenarkan adanya acara pembahasan Naskah dan Latihan Satgas Gabungan penanganan keadaan mendesak di Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, Pangdam III/Slw dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Keputusan bersama yang dilakukan terkait pembentukan Satgas Gabungan dalam menghadapi situasi keadaan mendesak adalah sebagai wujud langkah, juga prosedur sehingga apapun resiko yang ada harus disikapi bersama.
Pangdam menginisiasi membentuk satu protap yang mungkin menjadi satu metodologi yang berkelanjutan dalam Pemerintahan Daerah Jawa Barat, paling tidak, ada metode-metode yang dipimpin oleh Badan Kesbangpol dalam penyamaan data, informasi situasi, pendekatan pokja dan metode kegiatan bersama yang sifatnya latihan.
“Ini yang akan kita usulkan kepada Pemerintah Daerah agar tidak menimbulkan keragu-raguan untuk mengambil suatu kebijakan atau keputusan dalam menyikapi suatu persoalan yang ada,” ujar Pangdam.
Terkait kembalinya masyarakat yang berpaham NII menjadi NKRI, Pangdam menyampaikan, bahwa hal ini merupakan keberhasilan bersama, bukan keberhasilan TNI semata, tetapi berkat kerja sama Polri dengan Bhabinkamtibmasnya, BIN dan unsur masyarakat lainnya.
Kodam III/Slw berupaya menindaklanjuti dari implikasi kembalinya warga tersebut ke NKRI dengan melakukan beberapa pendekatan melalui pemanfaatan inovasi teknologi sebagai bentuk jaminan kepada mereka sehingga tidak ada celah bagi mereka kembali kepada Ideologi selain Pancasila.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmadja dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mewakili Gubernur Jabar mengundang Forkopimda Jabar dan Instansi lainya, BPBD serta Dinas/OPD Pemprov Jabar dalam rangka pemaparan naskah yang telah dibuat guna mengantisipasi potensi ATHG yang mengancam dan mendesak di kemudian hari.
“Kebersamaan Forkopimda Jabar selama menangani Pandemi Covid-19 dinilai telah berjalan dengan baik dan perlu terus dilakukan kolaborasi,” imbuhnya.
Dalam paparannya, Kapok Sahli Pangdam III/Slw Brigjen TNI Kuat Budiman selaku Ketua Tim penyusun naskah dan pelatihan Satgas Gabungan Penanganan Keadaan Mendesak menjelaskan, bahwa naskah dibuat bersama dengan unsur Forkopimda Jabar secara intensif dengan melibatkan BPBD, Dinas/OPD Pemprov Jabar, sebagai dasar penyusunan SOP dalam menyikapi ancaman yang bersifat mendesak.
Secara keseluruhan leading sektor Pelaksanaan Naskah dan Pelatihan, penanganan peristiwa mendesak oleh Satgas Gabungan Penanganan Keadaan Mendesak dilakukan oleh Gubernur Jabar, dengan menggunakan APBD Pemprov Jabar.
Kapendam menambahkan, pada kesempatan yang sama Brigjen Pol Bariza Sulfi Wakapolda Jawa Barat dalam kesempatan itu mewakili Kapolda Jabar mengatakan, pihaknya mendukung pedoman dan latihan bersama Satgas Gabungan Penanganan Keadaan Mendesak yang sebelumnya telah disusun oleh seluruh perwakilan Forkopimda melalui tim Pokja. Wakapolda menilai Pedoman Penanganan Keadaan Mendesak memiliki urgensi yang sangat penting sehingga perlu diantisipasi dari awal.
Turut hadir pada acara tersebut, Kajati Jabar, Kapok Sahli Pangdam III/Slw, Asrendam, Asops Kasdam III/Slw, Kabagops Binda Jabar, Danlanud Husein SN, Karoops polda, Waasops Garnsun, Kaban Kesbangpol Jabar, Kepala BMKG, Perwakilan BPBD, Dinas/OPD Pemprov Jabar dan Jajaran Forkopimda Jabar. (Pendam III/Siliwangi).